Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

virprom.com – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga kemanusiaan lainnya melakukan kegiatan pancang di Desa Sadangmekar, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat Senin (22/04/2024).

Acara ini bertepatan dengan Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April. Kami berharap momentum ini dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan pengurangan risiko bencana di lingkungannya.

Petugas Emergency Response, Recovery dan Volunteering DMC Dompet Duafa Maizar Helmi mengatakan, sebanyak 1.220 bibit pohon yang ditanam dari berbagai instansi dan lembaga telah ditanam.

Baca Juga: Perbanos Tanam Anakan Mahoni di Bantaran Sungai Say Sikkambing

Berdasarkan pantauan visual, lokasi penanaman pohon tersebut termasuk dalam kawasan rawan longsor, ujarnya dalam siaran pers yang diperoleh virprom.com, Sabtu (27/4/2024).

Sementara itu, Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam BNPB Annie Supartini menjelaskan, kegiatan penanaman pohon bertujuan untuk memulihkan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup pasca bencana banjir, tanah longsor dan tanah longsor di wilayah Bandung Barat.

Jenis tanaman yang ditanam meliputi tanaman vegetatif dan produktif seperti durian, kelengkeng, nangka, dan mangga.

Baca Juga: Akhir Pekan di Sumut, Jokowi Beli Jeruk, Mangga, dan Salak, Bandung Barat Rawan Longsor

Dalam Laporan Kajian Resiko Bencana Wilayah Bandung Barat Tahun 2017-2021, Wilayah Bandung Barat memiliki total 67.920 hektar kawasan berpotensi bahaya longsor yang tergolong kelas tinggi.

Luasnya hampir setara dengan seperempat luas lapangan Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Angka tersebut hampir setara dengan besarnya potensi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Tingginya tingkat risiko di wilayah Bandung Barat terlihat berdasarkan kelas risiko maksimum setiap kecamatan terdampak bencana.

Baca Juga: Fakta Longsor di Horuta yang Dipicu Hujan Lebat dan Meninggalnya Tiga Warga

Selain itu, jumlah penduduk yang berpotensi rawan longsor per kecamatan di wilayah Bandung Barat juga tergolong tinggi yaitu mencapai 447.998 jiwa.

Angka tersebut sebanding dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan Jakarta pada libur lebaran lalu.

Total potensi kerugian baik fisik maupun ekonomi akibat bencana tanah longsor di wilayah Bandung Barat mencapai Rp 3,803 triliun yang juga tergolong tinggi.

Baca juga: Petani yang Tertimbun Longsor di Bandung Barat Belum Ditemukan

Angka tersebut setara dengan hampir seperempat kasus korupsi pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil (Q3).

Sementara potensi kerusakan lingkungan akibat longsor mencapai 6.055 hektare dan tergolong tinggi. Kelas ini berasal dari kelas maksimum per subzona. Luas ini hampir setara dengan luas pusat kota Jakarta pada tahun 2014.

Dompet Duafa berharap kegiatan penanaman pohon dapat menjadi harapan masyarakat dalam menekan bahkan mengurangi risiko bencana alam di sekitarnya. Karena hanya ada satu Bumi Perkasa Sekarang. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top