Microsoft, Meta, Google, dan Amazon Berlomba Investasi AI pada 2024

virprom.com – Perusahaan teknologi Amerika semakin banyak berinvestasi dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Dalam tiga bulan pertama tahun 2024 saja, Microsoft, Meta, dan Alphabet dikatakan telah menginvestasikan lebih dari $32 miliar (Rs. 520 triliun) jika digabungkan untuk pusat data dan teknologi terkait AI lainnya.

Dalam konferensi telepon dengan investor masing-masing, ketiganya juga mengatakan bahwa pengeluaran untuk pengembangan AI akan meningkat seiring dengan bangkitnya AI di industri teknologi.

Meta, misalnya, telah menganggarkan $10 miliar atau sekitar Rp161 triliun untuk berinvestasi pada infrastruktur AI dan pusat data pada kuartal kedua.

Baca Juga: Penggunaan AI dan Masa Depan Industri Telekomunikasi

Investor, menurut laporan New York Times, tidak setuju dengan langkah Zuckerberg, sehingga harga saham perusahaan tersebut turun lebih dari 16 persen setelah panggilan konferensi investor pada 25 April.

Namun, Zuckerberg meminta investor Meta untuk memahami pengeluaran AI dan menunggu hasilnya dengan sabar, meski bisa memakan waktu beberapa tahun. Optimisme dan ambisi kami semakin berkembang, katanya.

Sementara itu, investor tidak peduli dengan pengeluaran Microsoft untuk pengembangan AI. Juga dalam laporan keuangannya, Microsoft mengatakan bahwa AI generatif berkontribusi lebih dari seperlima pertumbuhan cloud.

Analis memperkirakan Microsoft dapat menghasilkan pendapatan hingga US$1 miliar atau Rp16 triliun dari bisnis AI generatif dalam waktu tiga bulan.

Microsoft mengatakan bisnis AI generatifnya dapat tumbuh lebih jauh, asalkan memiliki pusat data yang dapat memenuhi permintaan.

Baca Juga: CEO Microsoft Satya Nadella Ungkap Alasan Investasi AI Rp 27 Triliun di Indonesia

Investasi pada AI ini berkontribusi positif terhadap komputasi awan Microsoft Azure dengan menarik pelanggan baru. “Azure telah menjadi rumah bagi hampir semua orang yang mengerjakan proyek AI,” kata Satya Nadella, CEO Microsoft.

Google pada tanggal 26 April mengumumkan investasi sebesar $3 miliar (sekitar Rs 48 triliun) untuk memperluas pusat datanya di Virginia dan membangun pusat data baru di Fort Wayne, Indiana.

CFO Google Ruth Porat mengatakan perusahaannya berencana menghabiskan sekitar $12 miliar (Rs 194 triliun) atau lebih per kuartal pada tahun 2024.

Google mengatakan sebagian besar belanjanya akan digunakan untuk membangun dan melengkapi pusat datanya, yang meningkat hampir dua kali lipat pada kuartal pertama, kata perusahaan itu.

Anak perusahaan Alphabet juga mengatakan penjualan di divisi cloud-nya naik 28 persen, sementara kontribusi dari AI “terus meningkat.”

Baca juga: Nvidia Bangun AI Center di Indonesia Senilai Rp 3 Triliun yang Berlokasi di Solo

Seperti Meta, Amazon mulai merombak pusat datanya yang nantinya akan digunakan untuk mendukung kecerdasan buatan.

Dalam suratnya kepada pemegang saham bulan ini, CEO Amazon Andy Jassy mengatakan ada peluang besar untuk melakukan lebih banyak upaya teknis seputar AI dan infrastruktur data.

Untuk infrastruktur TI, “kuncinya adalah chip di dalamnya,” kata Jassy, ​​seraya menekankan bahwa tujuan Amazon membuat chip AI sendiri adalah untuk mengurangi biaya sekaligus mencapai kinerja yang lebih tinggi.

Sementara itu, Nvidia, pembuat GPU yang produknya banyak digunakan oleh perusahaan teknologi lain untuk melatih AI, terus meraup keuntungan.

Nvidia diperkirakan akan menghasilkan pendapatan sebesar $24 miliar (Rs 388 triliun) pada kuartal pertama tahun 2024. Angka tersebut naik signifikan dari pendapatan sebesar $8,3 miliar (Rs 134 triliun) dua tahun lalu pada kuartal yang sama, sebelum booming AI. . Dengarkan berita terkini dan rangkaian berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top