Meski Penjualan Kondominium Melemah, Aktivitas Sewa Menyewa Tetap Kuat

Jakarta, virprom.com – Meski pandemi Covid-19 telah berakhir, tingkat penjualan kondominium masih akan lemah hingga akhir tahun 2023.

Bahkan Cushman & Wakefield mencatat angka penjualan tahun 2023 lebih rendah 24 persen dibandingkan unit yang terjual pada tahun 2022.

“Salah satu penyebabnya adalah pemilihan presiden pada awal tahun 2024. Beberapa pembeli sedang menunggu dan meninjau kembali keputusan investasi mereka, termasuk pembelian kondominium,” kata Anindia Samesti, wakil direktur Cushman & Wakefield Indonesia Strategic Consulting.

Baca selengkapnya: Pasokan kondominium baru di Jabodetabek akan berkurang 35 persen

Penjualan kondominium kumulatif sedikit meningkat dari 93,4 persen pada tahun 2022 menjadi 93,8 persen pada tahun 2023 karena terbatasnya pasokan, katanya.

Sedangkan laba sebelum penjualan kondominium turun 2,4 persen, dari 60,3 persen pada tahun 2022 menjadi 58,9 persen pada tahun 2023.

“Sebagian besar kondominium yang terjual pada tahun 2023 merupakan kondominium kelas bawah dan menengah,” jelas Anidia.

Baca Juga: Proyek Perumahan di Kawasan TOD Makin Digemari

Berbeda dengan angka penjualan yang lemah, penyewaan bangunan tempat tinggal di Jabodetabek masih aktif.

Hal ini terlihat dari sewa apartemen yang meningkat menjadi 59,2 persen atau meningkat 0,6 persen dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Secara tahunan, pertumbuhan okupansi pada tahun 2023 meningkat sebesar 4,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak pandemi Covid-19,” tegas Anindia. Dengarkan berita terkini dan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top