Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

STOCKHOLM, virprom.com – Pada kontes lagu Eurovision 2024 di Swedia Rabu-Sabtu (8-11/5/2024), kandidat Israel ditolak.

Hal ini terlihat ketika ribuan demonstran pro-Palestina berkumpul pada hari Kamis untuk memprotes masuknya kontestan Israel di putaran final.

Para pengunjuk rasa di Malmo, Swedia, tempat turnamen tersebut diadakan setelah negara tersebut memenangkan turnamen tersebut pada tahun 2023, terlihat mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan “boikot Israel”.

Baca juga: Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Bermasalah, Apa Selanjutnya?

Keesokan harinya, beberapa pendukung Israel kembali muncul untuk mempertahankan bendera untuk mendukung partisipasi negara tersebut.

Menurut ABC News, Jumat (10/5/2024), lagu “Hurricane” yang dibawakan oleh Eden Golan, kontestan Israel berusia 20 tahun, kontroversial dan banyak yang menyerukan agar lagu itu dihapus selama kompetisi di Israel- Perang Hamas di Gaza.

Namun, Golan adalah satu dari sepuluh kontestan yang berhasil lolos ke final hari Sabtu melalui kombinasi suara penggemar dan juri.

Menurut BBC, Golan diborgol saat berlatih untuk pertandingan pada hari Rabu, namun dipuji ketika ia tampil di acara tersebut pada hari Kamis.

Tidak ada tanda-tanda protes selama pertunjukan, dan Golan mengucapkan “Terima kasih” dengan lantang di akhir penampilannya.

Pada Rabu pagi, Kementerian Perpajakan mengirim Israel untuk meminta dukungan Anda,” tulis Kementerian.

Baca juga: Bentuk Pemerintahan, Palestina Kini Bergantung pada Majelis Umum PBB

Bulan lalu, Uni Penyiaran Eropa, yang menyelenggarakan turnamen tersebut, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk pelecehan dan serangan terhadap Golan di media sosial.

Namun, Dewan Keamanan Nasional Israel menaikkan tingkat peringatan perjalanannya untuk Malmo dan menyarankan Israel untuk tidak menghadiri Eurovision, menyebut kota di Swedia itu sebagai “pusat demonstrasi anti-Israel dan demonstrasi yang” sangat kejam “.

“Perkembangan ini menimbulkan kekhawatiran yang sah bahwa kelompok bersenjata akan memanfaatkan protes dan suasana anti-Israel untuk menyerang warga Israel yang datang ke Swedia untuk menghadiri Eurovision,” Dewan Keamanan memperingatkan.

Banyak pendukung Israel terlihat mengibarkan bendera di tengah massa usai operasi Golan.

Menurut European Broadcasting Union, acara ini menarik 216 juta orang tahun lalu, hampir dua kali lipat dari Super Bowl tahun ini.

EBU menolak keikutsertaan Israel ke kompetisi tersebut sebanyak dua kali, dengan mengatakan lirik lagu yang dipilihnya bermotif politik, menurut Euronews.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top