Mesin Mobil Overheat, Jangan Terkecoh dengan Komponen yang Rusak

GUNUNG KIDUL, virprom.com – Mesin mobil yang mengalami overheat atau kepanasan, itu tandanya performanya sedang tidak maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya.

Namun kebanyakan orang hanya terkecoh dengan kerusakan komponen. Dengan demikian, perbaikan dilakukan hanya sekedar menggantinya, tanpa menganalisis penyebabnya.

Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul, mengatakan perbaikan komponen yang rusak akibat mesin mobil overheat memang perlu dilakukan, namun sebaiknya tidak berhenti sampai disitu saja.

Baca juga: Seberapa Besar Resiko Radiator Mobil Jika Tidak Menggunakan Coolant?

“Konsumen selalu bertanya-tanya apa penyebabnya, karena kerusakan komponen biasanya disebabkan oleh masalah lain, misalnya radiator rusak, sehingga perlu diketahui apa penyebab rusaknya,” kata Elin kepada virprom.com, Kamis (11). /7/2024).

Elin mengatakan, jika konsumen hanya memperbaiki bagian radiator yang rusak saja, kemungkinan terjadinya overheat dan risiko kerusakan lebih lanjut masih tetap ada.

“Perlu dipastikan semua sistem pendingin dalam keadaan baik, agar radiator tidak rusak, dimulai dengan pengecekan daya motor kipas radiator, semua saluran berfungsi dengan baik, termostat berfungsi normal, dan tutup radiator masih dalam kondisi baik,” kata Elin.

Baca Juga: Terlambat Ganti Pendingin Radiator Mobil, Ini Kerugiannya

Elin mengatakan, jika kipas radiator tidak berputar maksimal, suhu cairan pendingin cenderung lebih tinggi dan menyebabkan pipa-pipa pada radiator bertekanan tinggi menjadi lebih awet.

Begitu pula jika tutup radiator macet, tekanan di radiator menjadi tidak stabil, karena tutup radiator lemah, air radiator juga bisa cepat terkuras, bagian ini juga harus dicek, kata Elin.

Elin mengatakan, termostat juga harus dicek karena bisa rusak, artinya terus buka atau tutup. Efeknya suhu cairan pendingin cenderung lebih tinggi.

Menurut Elin, efek serupa juga bisa terjadi jika menggunakan pompa air, karena sirkulasi cairan pendingin tidak maksimal.

Baca juga: Memilih cairan pendingin untuk radiator Anda

Meski tidak menyebabkan indikator suhu cairan pendingin menjadi merah, namun kisaran suhunya bisa di atas 100 derajat Celcius, suhunya 111 derajat, lampu indikatornya belum menyala, tapi jangan sampai terjadi, kata Elin.

Menurut Elin, jika suhu cenderung tinggi, bahaya mengintai hingga mobil digunakan, apalagi jika digunakan untuk perjalanan jauh menanjak dan membawa muatan.

Dampaknya radiator bisa rusak lagi di jalan. Seharusnya hal ini bisa dihindari dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh saat pertama kali ditemukan, sehingga tidak perlu kembali ke bengkel, kata Elin. . . Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung dari ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top