Meriahnya Festival Panen Raya di Beijing, Inspirasi bagi Desa-desa Indonesia

BEIJING, virprom.com – Setiap tanggal 22 atau 23 September, masyarakat Tionghoa merayakan panen raya dengan mengadakan festival panen serentak di seluruh kota di Tiongkok.

Pada Minggu (22/9/2024), virprom.com berkesempatan mengunjungi Grand Harvest Festival Wilayah Beijing yang berlokasi di Distrik Huariao Beijing.

Grand Harvest Festival di Beijing terinspirasi dari kios-kios yang menjual berbagai macam seni dan kerajinan serta berbagai hasil pertanian.

Beberapa produk pertanian yang ditampilkan tergolong langka di Indonesia, misalnya buah pir seukuran kepala manusia dan labu raksasa.

Festival ini tidak hanya dihadiri oleh para petani atau produsen, namun juga masyarakat awam yang ingin menghabiskan akhir pekan dengan jalan-jalan atau berbelanja.

Baca Juga: Kemendes dan Tiongkok Perluas Kerjasama Pembangunan Regional

Penyelenggara juga menyediakan tempat perkemahan dan taman bermain untuk anak-anak, sehingga semua kalangan dapat menikmati festival tersebut.

Harvest Festival diadakan secara serentak di seluruh Tiongkok pada tanggal 22 dan 23 September.

Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan titik balik matahari musim gugur saat matahari bergerak dari utara ke selatan.

Orang Tiongkok percaya bahwa waktu mewakili keseimbangan kekuatan karena siang dan malam memiliki durasi yang sama, dengan suhu panas dan dingin. Contoh Indonesia

Dua belas kepala desa se-Indonesia bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Migrasi (Kmendes PDTT) juga mengunjungi festival tersebut.

Danton Munthe Ginting, Direktur Senior Pembangunan Desa dan Departemen Pembangunan PDTT, berharap kepala desa terdorong untuk menyelenggarakan program serupa di desanya.

Menurutnya, kepala desa bisa menjadikan kegiatan panen menarik bagi masyarakat luas dengan mengaitkan aspek festival panen dengan seni, pariwisata, dan perdagangan.

“Di Indonesia juga terjadi panen besar di setiap daerah, kepala desa bisa mempraktekkan panen besar di sini sebagai festival,” kata Danton, Minggu.

Danton meyakini, pekerjaan petani di Tiongkok dan Indonesia pada hakikatnya sama, dilakukan melalui kolaborasi pentahelix yang melibatkan perguruan tinggi, pemerintah pusat, aktor profesional, media, dan masyarakat.

Namun mereka berharap dengan hadirnya festival panen ini semakin memotivasi para kepala desa untuk mengabdi pada desanya saat kembali ke desanya.

“Mudah-mudahan mampu meningkatkan pelayanan di daerahnya. Dengan contoh yang baik ini, produksi akan meningkat sehingga dampak pembangunan akan lebih besar,” kata Danton. Dengarkan berita dan pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top