Menuju Indonesia Emas, Saatnya Bergegas Lakukan Perbaikan Gizi

virprom.com – Telah dirilis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang merupakan gabungan antara Survei Kesehatan Dasar (RISKSDOS) dan Studi Situasi Pangan Indonesia (SSGI).

SKI setebal 965 halaman ini memberikan gambaran kesehatan di Indonesia, meliputi indikator status kesehatan, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan, dan data biomedis dari pemeriksaan darah dan pemeriksaan gigi dan mulut.

Selain data capaian selama lima tahun terakhir (2018-2023), informasi yang dapat diambil adalah terkait faktor risiko status kesehatan yang dapat dijadikan masukan. Merancang kebijakan promosi kesehatan.

Baca Juga: Sekarang Saatnya Belajar Mengurangi Makan Sayur dan Buah

Ada beberapa fakta menarik yang bisa dibandingkan dengan data lima tahun lalu. Salah satu hal yang mengganggu dan menyedihkan saya adalah kurangnya sayur dan buah.

Alih-alih mengoreksi kualitas, nyatanya, di negara yang kaya akan makanan sehat ini, 96,7% penduduknya masuk dalam kategori tidak makan tumbuhan dan buah-buahan, sehingga angka keseluruhannya hampir mencapai 100. %

Disebut tidak sehat karena tidak memenuhi standar WHO yaitu 5 sayur dan buah per hari. Hal ini bisa dicapai jika kita selalu mengonsumsi sayur dan buah dalam setiap waktu makan mulai dari sarapan, makan siang, dan makan malam.

Padahal, lima tahun lalu di Riskesdas, angka 95,9% sangat meresahkan kita, sehingga proyek Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Zermas) dimulai melalui instruksi Presiden, salah satunya adalah menggalakkan konsumsi sayur dan buah.

Baca Juga: Program Makanan Sekolah, Peningkatan Gizi Keluarga?

Obesitas dan diabetes sedang meningkat

Dari data di atas, 30% penduduk usia 40-49 tahun memiliki kadar normal yang menjadi penyebab meningkatnya tingkat obesitas – yaitu 1 dari 3 orang Indonesia tergolong obesitas (indeks massa tubuh lebih besar dari 25), bukan?

Pada usia 45-54 tahun, risikonya meningkat karena rata-rata obesitas mencapai 48% – yaitu separuh populasi kita pada tahun-tahun tersebut memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm (wanita) dan 90 cm (pria). .

Obesitas merupakan faktor risiko penyakit jantung dan stroke, hipertensi, diabetes melitus akibat resistensi insulin dan sindrom metabolik.

Diabetes meningkat dari 8,5% menjadi 11,7% dalam 5 tahun terakhir dan pada tahun 2013 menjadi 6,9%. Artinya, dari 10 orang Indonesia, 1-2 diantaranya menderita diabetes.

Demikian pula prevalensi penyakit kanker lebih tinggi yaitu 13,4%, sedangkan kelompok umur 15-24 tahun sebesar 10,8%. Satu dari 10 remaja kita akan menderita diabetes.

Baca Juga: Kesehatan Masyarakat: Iklan Layanan Masyarakat yang Meninggalkan Ancaman Indonesia Emas

Jika kita makan dengan mudah dan keseharian kita ‘normal’, maka istilah Indonesia Emas akan berubah menjadi Indonesia gelisah dalam 21 tahun ke depan.

Semua hasil di atas bersifat sebab akibat. Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia belum memiliki pengetahuan pangan yang cukup.

Jangan berpikir untuk mengetahui buah dan sayur yang sebaiknya Anda makan, terutama cara memasaknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top