Menteri Singapura Teo Chee Hean Temui Jokowi, Bahas Apa?

JAKARTA, virprom.com – Menteri Koordinator Keamanan Nasional Singapura Teo Chee Hean bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis (5/9/2024) sore.

Pantauan virprom.com di lokasi, Teo Chee Hean meninggalkan Istana Negara dan Kompleks Istana Merdeka sekitar pukul 11.25 WIB didampingi Duta Besar RI untuk Singapura Kwok Fook Seng.

Baca juga: Dua Investor Singapura Incar Sektor Energi dan Pendidikan IKN

Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana mengatakan, kedatangan Teo Chee Hean merupakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo.

Kehadiran Menteri Tinggi Teo Chee Hean di istana merupakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo, kata Ari kepada virprom.com, Kamis (9/5/2024).

Ari menambahkan, Menteri Teo Chee Hean datang ke Indonesia atas undangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Beliau berada di Indonesia untuk memenuhi undangan Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan pada International Sustainability Forum,” kata Ari.

Baca juga: Jokowi Sebut RI Sebagai PLTS Terbesar di Asia Tenggara hingga Malaysia, Menteri Singapura

Teo Chee Hean diketahui sebelumnya menghadiri Indonesia International Sustainability Forum (IISF) di Jakarta Convention Center (JCC) di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024) pagi.

Ia hadir bersama Wakil Perdana Menteri dan Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air Malaysia, Dato’ Sri Haji Fadillah Yusof, dan Menteri Sumber Daya Manusia Singapura, Tan See Leng.

Acara tersebut juga menampilkan keynote Speech dari Presiden Joko Widodo yang salah satunya menyoroti potensi energi Indonesia yang melimpah yakni lebih dari 3.600 Gigawatt (GW).

Potensi energi yang tinggi tersebut merupakan salah satu upaya untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat dengan kapasitas maksimal 192 megawatt (MWp).

Baca juga: Singapura Targetkan Listrik Terbarukan dari Australia dan Malaysia

PLTS ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia.

Namun, menurut Jokowi, hal tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap percepatan penanganan dampak perubahan iklim sampai negara maju berani berinvestasi.

Begitu pula sampai penelitian dan teknologi dibuka secara luas dan pendanaan diberikan dalam sistem bantuan kepada negara-negara berkembang.

“Penting bagi kita semua untuk mengingat ketiga hal ini. Dan Indonesia sangat terbuka untuk bermitra dengan siapa pun guna memaksimalkan potensi dunia yang lebih hijau, memberikan akses yang adil terhadap energi ramah lingkungan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Jokowi. . Dengarkan berita terkini dan penawaran berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top