Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

JAKARTA, virprom.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menginformasikan, belum seluruh warga yang tinggal di zona merah aliran lahar Gunung Marapi, Sumatera Barat, siap beraktivitas.

Untuk saat ini, kata Risma, hanya warga terdampak aliran lahar Gunung Marapi saja yang siap direlokasi ke wilayah yang lebih aman.

“Orang-orang yang terkena dampak segera memahaminya. “Mereka sangat paham dan mendengarkan, bahkan bilang ‘Iya Bu, ya Bu’, karena semua orang bisa ngeri melihat betapa berbahayanya itu,” kata Risma, Jumat, di Gedung Kementerian Sosial RI, Jakarta Pusat. (17 Mei 2024).

Baca Juga: BNPB: Pencarian 20 Korban Hilang Banjir Lahar Sumbar

Sedangkan yang enggan direlokasi adalah warga yang tidak terdampak langsung, namun tempat tinggalnya berada di zona bahaya hujan lahar Gunung Marapi.

Menurut Risma, sebagian besar masyarakat yang mereka tinggali aman karena tidak terkena dampak langsung. Padahal, berdasarkan hasil pemetaan sementara, banyak rumah yang berada di jalur aliran lahar hujan.

“Kalau yang bukan korban atau tidak terdampak langsung tapi berada di jalur lahar, saya rasa sulit. Nanti saya cek lagi ke sana,” kata Risma.

“Saya memberikan pekerjaan rumah kepada staf saya di Kementerian Sosial untuk bersama Forkopim melakukan sosialisasi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sumbar pada Sabtu (5/11/2024) dan Minggu (5/12/2024).

Bencana ini disebabkan oleh hujan lebat dan banjir sungai yang sebagian besar berhulu di Gunung Marapi. Banjir diperparah dengan hujan deras di sekitar puncak yang membawa material vulkanik ke sungai dari Gunung Marapi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari: “Hujan deras di sekitar puncak meruntuhkan material vulkanik dan mengubahnya menjadi lahar dingin.

Di Sumbar, terdapat enam kabupaten/kota yang terdampak aliran lahar, yakni Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang, serta Kabupaten Limapuluh Kota.

Pasca bencana, BNPB mengkaji rencana relokasi warga terdampak aliran lahar di Sumbar.

Baca Juga: BNPB: Pencarian 20 korban banjir lahar Sumbar yang hilang

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, rencana evakuasi akan dilakukan terhadap warga yang tinggal di zona merah aliran lahar Gunung Marapi.

Salah satu alternatif yang disiapkan adalah dengan merelokasi rumah, terutama yang rusak dan dekat aliran sungai, kata Suharyanto dalam keterangannya, Rabu (15/05/2024).

Saat ini, kata Suharyanto, pihaknya masih melakukan penelitian bersama dengan tim Badan Geologi dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Gunanya untuk mengidentifikasi dan memetakan wilayah mana yang kemungkinan terdampak aliran lahar, wilayah mana yang aman untuk ditinggali, dan wilayah mana yang harus dievakuasi. Dengarkan berita dan pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp Compass.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top