Menperin Minta Produsen Otomotif China Jadikan RI Pusat Produksi EV

JAKARTA, virprom.com – Menteri Perindustrian Indonesia Agus Gumiwang Kartasmita meminta seluruh produsen mobil China menjadikan Tanah Air sebagai pusat produksi dan ekspor, khususnya kendaraan listrik baterai.

Perintah tersebut disampaikannya langsung saat melakukan kunjungan kerja bersama Welling, Cherry, Neta dan Sukunindo (DFSK) di Beijing, China. Jadi produsen memberikan nilai tambah sekaligus meningkatkan perdagangan Indonesia.

“Pemerintah Indonesia menetapkan target produksi kendaraan listrik (EV) pada tahun 2030 sebanyak 600.000 unit. Perusahaan juga sepakat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan listrik penggerak kanan, untuk diekspor ke 54 negara,” ujarnya dalam sebuah pernyataan. keterangan tertulis pada Selasa (18/6/2024).

Baca juga: Ada Aturan Pemasangan Klakson, Termasuk di Bus yang Gunakan Telelot

Agus juga mendorong para pelaku industri otomotif Tiongkok untuk melibatkan produsen komponen lokal dari hulu hingga hilir untuk memahami bahwa seluruh rantai produksi ada di Indonesia.

Hal ini juga membantu para produsen mobil memanfaatkan insentif yang ditawarkan pemerintah Indonesia untuk berinvestasi.

Pada Mei 2024, PT Neta Auto Manufacturing Indonesia memproduksi Neta V-II dengan TKDN mencapai 40% dan berencana meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 60% pada tahun 2025.

Dalam pertemuan dengan SAIC GM Wuling Automobile Company, Agus mengevaluasi kinerja perusahaan yang mampu mengekspor produk kelistrikannya ke 11 negara dan menjadikan Indonesia sebagai pabrik manufaktur industri otomotif terbesar di luar China.

Baca juga: Lokasi Ideal Memasang GPS di Mobil Agar Hasil Maksimal

“Pemerintah Indonesia berharap Welling dapat menjajaki peningkatan pasar ekspor khususnya produk kelistrikan, sehingga semakin menonjolkan tujuan Indonesia sebagai basis produk kelistrikan di ASEAN dan dunia,” kata Agus.

Selain itu, dalam pertemuan dengan Cherry Automobile, Cherry berencana melakukan penelitian produksi PHEV (Plug-in Hybrid Electric Car) di RI. Jika melihat pasar negara asalnya, jumlah penjualan mobil PHEV lebih banyak diminati.

Konsumsi bahan bakar pada mobil PHEV juga jauh lebih irit dibandingkan mobil HEV (hybrid electric vehicle). Chery pun menyampaikan komitmennya untuk memproduksi kendaraan listrik sebanyak 100.000 unit pada tahun 2030.

Sementara itu, pemerintah Indonesia juga menyampaikan terima kasih kepada Sukunindo yang telah meluncurkan produk kendaraan listrik di Indonesia dan berharap dapat memperluas jangkauan produksi kendaraan listrik dengan menghadirkan model kendaraan listrik unggulannya ke Indonesia.

Baca juga: Siap Meluncur Hari Ini, Simak Spesifikasi GAC Aion Y Plus

Empat pabrikan kendaraan listrik China yang akan memproduksi atau memproduksi di Indonesia juga telah mengumumkan kapasitas produksinya, misalnya Sukonindo sebanyak 50.000 unit, SGMW atau Wuling yang mencapai 120.000 unit.

Sedangkan Cherry berencana memproduksi kapasitas 8.000 unit melalui fasilitas produksi, begitu pula Neta yang berencana memproduksi 9.300 unit. Lihat berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top