Menko Polhukam Jamin Penanganan Konflik Papua Kedepankan Pendekatan Persuasif

JAKARTA, virprom.com – Menteri Hukum, Hukum, dan Keamanan (Menko Polokam) Hadi Tjajanto sepakat, penyelesaian seluruh konflik di Papua menjadi penting untuk dukungan di masa depan.

Dengan demikian, soft strategi tidak hanya diterapkan pada saat keluarnya pilot Susi, Philip Mark Mehrtens, dari KKB.

“Iya iya (kedepannya akan kita gunakan cara yang sama untuk membebaskan Philip),” kata Hadi kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senin (23/9/2024).

Baca Juga: Pilot Air Susi Dibebaskan, Saatnya Akhiri Krisis Papua Tanpa Kekerasan

Sementara itu, Hadi menambahkan, pembangunan di Papua akan terus dilakukan demi kesehatan masyarakat.

Selain itu, Hadi juga meyakinkan bahwa perkembangan tersebut akan terus diawasi oleh TNI-Polri, terutama jika terjadi gangguan di beberapa daerah.

“Papua akan terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua,” tutupnya.

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) berharap TNI dan Polri tidak hanya menggunakan cara dukungan untuk membebaskan pilot Susi Air, Kapten Filip Mark Mehrtens saja.

Ketua Komnas Ham Atnik Neva Sejiro mengatakan perlu ada langkah lebih lanjut untuk menyelesaikan semua permasalahan, termasuk konflik di Papua.

Atenique dalam laporannya, Minggu (22/9/2023), mengatakan: “Kamnas Ham selalu mengingatkan para pihak untuk terus memperhatikan cara perlindungan dan hak asasi manusia.”

Baca juga: Susi Air Pilot Susi Air Pilot, DPR Ingin Model Ini Terus Berlanjut di Papua

Pembebasan Philip, tanpa tindakan militer atau kontak dengan militer, merupakan pelajaran penting untuk mendorong konsensus mengenai status Papua, menurut Athenik.

“Ini adalah kesempatan besar untuk mempromosikan hak asasi manusia yang positif di Papua dan mendukung hak-hak sipil dalam segala situasi,” kata Atnik.

Ia menambahkan: “Kami berharap kejadian ini menjadi pembelajaran penting yang menunjang pengalaman kita dan cara membangun Indonesia pada umumnya dan Papua pada khususnya.”

Sebagai informasi, KKB pimpinan Egianus Kogoya membawa tongkat Philip sesaat setelah mendarat di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Gunung Papua, pada 7 Februari 2023.

Saat itu pesawat yang membawa Philip dibakar oleh pihak separatis sedangkan Philip ditangkap KKB dan dibawa ke hutan. Setelah 19 bulan, Philip akhirnya dibebaskan pada Sabtu (21/9/2024).

Philip terbang ke Jakarta dan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma pada pukul 22.30.

Sesampainya di Jakarta, Philip langsung dipindahkan ke pemerintah Selandia Baru, yaitu kedutaan Selandia Baru di Jakarta. Dengarkan berita terbaru dan pilihan berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top