JAKARTA, virprom.com – Menteri Perhubungan Budi Karja Sumadi akan berkoordinasi dengan lembaga penerbangan internasional sebelum mengizinkan taksi terbang di ibu kota negara Indonesia (IKN).

Lembaga-lembaga tersebut antara lain Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).

Kita bisa bekerja di IKN, tapi tidak di titik pusat dan sebagainya. Tapi kami berkoordinasi. “Saat ini kami sedang mengajukan atau meminta kepada ICAO atau IATA apa saja aturan internasionalnya,” demikian keterangan Sekretariat Presiden yang ditayangkan di YouTube, Senin (29/7/2024).

Baca Juga: Uji Terbang Hyundai Skytaxi IKN Berhasil, Lepas Landas dan Landing Lancar

Bodhi mengatakan, operasional taksi terbang di ICN harus mendapat izin terlebih dahulu dari badan tersebut.

Sejauh ini ICAO dan IATA belum mengeluarkan rekomendasi untuk mengizinkan pengoperasian taksi drone yang membawa penumpang.

Ia juga menegaskan, pemerintah akan menghormati hukum internasional terkait hal tersebut karena ingin menjadikan IKN sebagai kota yang terjamin keamanannya.

Baca Juga: Referensi ICN: Diperlukan lebih banyak penelitian tentang komersialisasi taksi terbang

“Semua kegiatan ini biasanya kami lakukan terkait dengan lembaga penerbangan internasional. Jadi tanpa mengatakan ya atau bisa, berikut dua konfirmasi pemikiran kami tentang cara kerja taksi terbang.

Namun, dia mengundang sejumlah pihak untuk melakukan uji teknis di Indonesia.

Hyundai sebenarnya sedang menggelar tes di Samarinda. Kalau eksperimen teknis silakan saja karena ilmiah, jadi kami sambut baik. Ini merupakan sidang ketiga yang digelar di Indonesia. Jadi bagus, bisa dilakukan,” kata Bodi. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.