Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

ASANA, virprom.com – Rusia dan sekutunya di Asia harus memperluas latihan militer bersama karena menghadapi ancaman langsung dari Amerika Serikat.

AS dianggap berupaya memperluas pengaruh keamanannya di kawasan, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Jumat (26 April 2024).

Hal itu disampaikannya dalam pertemuan Shanghai Cooperation Organization (SCO), kelompok keamanan yang beranggotakan Rusia, India, China, Iran, Pakistan, Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan.

Baca juga: Ringkasan Hari 793 setelah serangan Rusia ke Ukraina: Serangan kereta api | Risiko bencana radiasi nuklir

“Saya yakin semua orang yang hadir memiliki pendapat yang sama bahwa pengerahan infrastruktur militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan ini tidak dapat diterima,” kata Shoigu, menurut laporan tersebut.

“Niat seperti itu harus dilihat sebagai ancaman langsung terhadap stabilitas SCO,” tambahnya.

Dia mengatakan pada pertemuan di ibu kota Kazakh, Astana, bahwa negara-negara anggota SCO harus memperluas cakupan dan lokasi latihan militer mereka.

Pidatonya menekankan niat Rusia untuk memperkuat hubungan militer dengan mitra-mitra Asia dan membatasi pengaruhnya di negara-negara tersebut.

Hal ini terjadi meskipun terdapat tuntutan yang kuat terhadap pasukannya dalam perang yang telah mereka lakukan selama lebih dari dua tahun di Ukraina.

Di dalam negeri, posisi Shoigu berada di bawah pengawasan yang lebih ketat setelah penangkapan salah satu wakilnya minggu ini dalam skandal suap, sebuah perkembangan yang mengancam akan melemahkannya secara politik.

Dalam pidatonya, ia menuduh blok QUAD dan AUKUS yang dipimpin AS mencoba membentuk kembali arsitektur keamanan di Pasifik agar sesuai dengan kepentingan mereka.

Baca selengkapnya: Blinken Kunjungi Beijing, AS Khawatir dengan China yang Seolah-olah Mendukung Perang Rusia

Shoigu juga mengatakan bahwa tekanan yang semakin besar diberikan kepada Tiongkok mengenai masalah Taiwan.

Shoigu mengatakan ancaman utama di Asia Tengah berasal dari kelompok teroris ekstremis yang berbasis di Afghanistan.

Baca Juga: Rusia Serang Kereta Api Ukraina, Ini Targetnya

Dia mengatakan Amerika Serikat sedang berupaya memulihkan pengaruhnya yang hilang di kawasan setelah penarikan pasukan dari Afghanistan pada tahun 2021. Dengarkan berita terkini dan kumpulan berita kami langsung di teman seluler Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top