Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Jakarta, virprom.com – Presiden terpilih Pravo Subianto telah membentuk gugus tugas sinkronisasi.

Kelompok ini dibentuk untuk mempersiapkan agenda pemerintahan berikutnya setelah berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin pada 20 Oktober 2024.

Parbobo juga telah menempatkan orang kepercayaan Partai Jarinndra agar proses sinkronisasi dapat dilanjutkan.

Mereka adalah Presiden Jarinndra Yumi Sufi Desco Ahmed selaku Ketua Tim Satgas Sinkronisasi dan Sekretaris (Sek) Partai Jarinndra Ahmed Muzani selaku Wakil Ketua Tim Satgas Sinkronisasi.

Baca Juga: Temui Sri Mulani, Satgas Integrasi Prabhu-Gibran Berkomitmen Jaga Masalah Keuangan

Dalam pembentukan kelompok ini, Prabowo juga merancang tim di bidang klaster bisnis. Bagian ini dipimpin oleh Bendahara Umum Jarinndra, Thomas Giovondo, yang tak lain adalah keponakan Prabo.

Saat itu ada tiga anggota di wilayah ini. Dengan kata lain, Keponakan Prabowo Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono dan Ketua DPP OKK Gerindra Prasetiyo Hadi, keponakan Prabowo, Wakil Ketua Umum Gerindra Budisatrio Djuwandono.

Tujuan dibentuknya Satgas Sinkronisasi tak lain adalah upaya fasilitatif yang dilakukan Prabo dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Sehingga mereka bisa segera melaksanakan rencananya setelah dilantik.

Mereka yang terlibat dalam gugus tugas sinkronisasi ini mengemban tugas khusus dari Provo, yakni melakukan sinkronisasi dengan beberapa lembaga di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi lembaga pertama yang dikunjungi rombongan ini. Sophie Desco dan kawan-kawan bertemu langsung dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulani pada Jumat (31/5/2024) di Kementerian Keuangan Jakarta.

Baca: Momen Sri Mullaney Perkenalkan Keponakan Prabo, Thomas Giovandano, ke Publik

Mozani mengatakan, Perbau diharapkan segera dilaksanakan setelah resmi dilantik untuk kampanye Pemilihan Presiden (Philpress) 2024.

Karena itu, Satgas Sinkronisasi dibentuk dan diminta melakukan kegiatan komunikasi dan koordinasi untuk mempersiapkan proses transisi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ke Pravobo-Gibran.

“Beliau (Prabobo) berharap pemerintahan mendatang tidak memakan waktu terlalu lama untuk proses transisi agar bisa cepat melaksanakan program yang dijanjikan saat kampanye pemilu. Lalu pemilihan umum,” kata Mozani di Kementerian Keuangan seperti dikutip Kompas TV. Prinsip kehati-hatian

Sri Mulani mengingatkan Satgas Sinkronisasi, pentingnya penyusunan anggaran tetap dengan prinsip kehati-hatian.

Menurut Sri Mulani, Prinsip ini patut diutamakan karena pengelolaan anggaran sangat penting untuk menjamin berfungsinya seluruh program pemerintah sekaligus menjaga operasional anggaran tetap sehat.

Ia mengatakan, seiring adanya pergantian pemerintahan pada tahun depan, perlu adanya kehati-hatian dalam menyusun rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

Oleh karena itu, dalam proses penyusunan RAPBN tahun 2025, APBN tahun 2025 perlu memiliki komunikasi, koordinasi, dan sinkronisasi yang jelas untuk memastikan selarasnya tujuan program-program baru tersebut. kata Sri Molini. . Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top