Mengapa Kelompok Hezbollah di Lebanon Masih Pakai Pager?

Setidaknya 11 orang tewas dan sekitar 2.700 orang terluka di Lebanon pada Selasa (17 September 202) ketika kelompok bersenjata Hizbullah menggunakan pager untuk berkomunikasi hampir secara bersamaan di seluruh negeri.​

Sekitar pukul 15.30 waktu setempat, ledakan terjadi di Beirut, ibu kota Lebanon, dan banyak tempat lain di negara tersebut. Beberapa saksi mengatakan mereka melihat asap keluar dari saku beberapa orang sebelum terjadi ledakan kecil termasuk kembang api dan tembakan.

Baca juga: Lebanon dan Hizbullah menuduh Israel melakukan ledakan pager

Reuters melaporkan, ledakan tersebut berlangsung sekitar satu jam setelah ledakan awal. Siapa saja korbannya?

Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa dua orang yang tewas adalah putra dari dua anggota parlemen Hizbullah. Kelompok itu juga mengatakan putri seorang anggota Hizbullah terbunuh.

Di antara korban luka adalah Duta Besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani. Media Iran melaporkan bahwa Amani menderita luka ringan.

Reuters melaporkan bahwa pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tidak terluka dalam ledakan tersebut.

Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad mengatakan sebagian besar cedera korban terjadi di tangan dan wajah.

Abiad mengatakan kepada BBC: “Sebagian besar luka (korban) tampaknya berada di wajah, terutama mata dan tangan, bahkan ada yang tangan dan jari diamputasi dan ada pula yang mengalami luka di kedua sisi tubuh. .

Dia menambahkan, “Kebanyakan orang yang datang ke ruang gawat darurat mengenakan pakaian sipil, sehingga sulit untuk mengetahui apakah mereka berasal dari Hizbullah atau kelompok lain…”

“Tetapi kita melihat kematian yang tidak menguntungkan di antara mereka adalah orang lanjut usia atau anak-anak… beberapa dari mereka adalah petugas kesehatan,” katanya.

Ledakan serupa terjadi di Suriah di luar Lebanon dan melukai 14 orang, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris. Mengapa Hizbullah masih menggunakan pager?

Kelompok Hizbullah sangat bergantung pada pager sebagai alat komunikasi untuk menghindari pelacakan lokasi Israel. Pager adalah perangkat telekomunikasi nirkabel yang menerima dan menampilkan pesan alfanumerik atau suara.

Kelompok ini sudah lama meninggalkan penggunaan telepon seluler untuk komunikasi karena terlalu lemah dari sudut pandang keamanan. Pada tahun 1996, Israel membunuh pembuat bom Hamas Yahya Ayyash dengan telepon seluler. Ponsel Ayyash meledak di tangannya sendiri.

Seorang agen Hizbullah mengatakan kepada The Associated Press bahwa pager yang digunakan adalah merek baru yang belum pernah digunakan kelompok tersebut sebelumnya.

Mantan analis CIA Emily Hardin mengatakan pelanggaran keamanan ini sangat memalukan bagi Hizbullah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top