Mengapa Cedera ACL jadi Momok Para Atlet?

virprom.com – Cedera ligamen lutut (anterior cruciate ligamen/ACL) merupakan salah satu cedera serius yang sering dialami para atlet. Cedera ini menjadi momok bagi para atlet karena memerlukan pembedahan dan rehabilitasi yang panjang.

Cedera atau robekan pada ACL lebih mungkin terjadi pada olahraga yang melibatkan banyak gerakan tiba-tiba dan perubahan arah, seperti sepak bola, bola basket, dan ski.

Sejumlah atlet ternama pernah mengalami cedera ini. Sebut saja Zlatan Ibrahimovic yang mengalami cedera pada 2017 dan memaksanya absen hampir setahun, pegolf Tiger Woods, dan terakhir pebulutangkis Spanyol Carolina Marin yang membuatnya tak bisa berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Menurut dr William Chandra SP.OT (Q), ligamen merupakan penghubung antar tulang agar pergerakan dapat stabil dan lancar.

“Di lutut kita terdapat banyak ligamen dan ACL letaknya kira-kira di bagian depan lutut,” jelas dr William yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta.

Baca Juga: Carolina Marin Cedera, Gregoria Tak Punya Lawan Peraih Perunggu

Ia mengatakan sebagian besar cedera ACL bukan karena kontak dengan pemain lain, melainkan karena gerakan yang salah saat mendarat karena melompat atau memutar.

Gejala utama cedera ACL antara lain nyeri, bengkak, pergerakan lutut tidak stabil, dan bunyi pada lutut saat berjalan atau berlari.

Untuk memastikan apakah terdapat robekan pada ACL, diperlukan pemeriksaan rontgen atau MRI untuk mengetahui seberapa besar robekan tersebut.

Pengobatan cedera ACL

Pengobatan cedera ACL pada atlet adalah operasi rekonstruksi ligamen. Dengan kemajuan teknologi, pembedahan dapat dilakukan dengan menggunakan artroskopi.

“Saat ini 95 persen operasi lutut dilakukan dengan metode minimal invasif yang hanya memerlukan sayatan kecil untuk memasukkan kamera agar dokter dapat melihat dengan jelas. Sehingga tidak perlu lagi dilakukan operasi konvensional yang memerlukan operasi terbuka,” jelas dr. William

Baca juga: Cedera Lutut, Lisandro Martinez Tinggalkan Manchester United Selama 8 Pekan

Cedera ligamen lutut non-bedah menghalangi atlet untuk mencapai performa maksimal dalam kompetisi.

“Jika dipaksakan bermain, lutut menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang, cedera tersebut menimbulkan gesekan antar tulang yang lebih besar sehingga terjadi pengapuran lebih cepat,” ujarnya.

Selain bagi atlet profesional, operasi cedera ACL juga disarankan bagi non-atlet, melainkan penggemar olahraga.

Dokter konsultan rekonstruksi pinggul dan lutut ini menambahkan, “Orang biasa yang sudah tidak mau olah raga lagi hanya bisa melakukan fisioterapi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top