Mendeteksi Anomali Konsumen Susu Pertumbuhan

Artikel ini merupakan upaya untuk mendiseminasikan sebagian hasil penelitian disertasi penulis pada Program Doktor Manajemen Agribisnis UGM.

Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat, agar hasil penelitian dapat sampai ke masyarakat.

Artikel ini juga terkait dengan artikel sebelumnya “Susu Formula, Animasi tapi Laku Terus” (virprom.com, 09/10/2022), juga terkait hari ini.

Topik penelitiannya sangat spesifik yaitu “aktivitas perpindahan merek susu pertumbuhan (GUM) di kalangan konsumen kelas menengah dan bawah di Pulau Jawa” (Sunardi dkk., 2023).

Meski tidak termasuk dalam hasil penelitian, salah satu perbedaan terpentingnya adalah meskipun peraturan penting membatasi penggunaan GUM, data empiris justru menunjukkan sebaliknya, dengan pertumbuhan konsumsi produk susu dan peningkatan jumlah konsumen.

Namun, penelitian juga mengidentifikasi aspek negatif lain dari produk GUM. Ada pasar yang besar untuk susu

ASI adalah segala jenis produk susu, baik dalam bentuk bubuk maupun cair, dibuat dengan formula khusus untuk memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan bayi (0 hingga 12 bulan) dan anak kecil (1 hingga 5 tahun). Metode ini dirancang bagi mereka yang tidak dapat melakukannya. Menyusui (ASI) pada saat ibu sakit atau karena alasan medis lainnya.

Susu formula mengandung kombinasi nutrisi yang sama dengan ASI, antara lain protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi dan anak kecil.

Susu formula untuk bayi usia 1 hingga 3 tahun, sering disebut GUM (susu pertumbuhan), dirancang untuk memberikan nutrisi tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang, otak, dan sistem kekebalan tubuh anak.

Misalnya saja kalsium dan vitamin D yang penting untuk pertumbuhan tulang. Terkadang DHA atau asam docosahexaenoic, sejenis asam lemak omega-3, ditambahkan untuk membantu perkembangan otak.

Prebiotik, probiotik, atau kombinasi keduanya (simbiosis) dimasukkan untuk meningkatkan pertahanan tubuh dengan meningkatkan kesehatan pencernaan.

Industri susu dasar “enak dan nyaman”. Tidak mengherankan jika perusahaan multinasional kelas dunia banyak berinvestasi dan mendesak untuk memasuki bisnis ini. Nilai total penjualannya sangat tinggi.

Laporan WHO (2017) bertajuk “Pedoman dan penghapusan kontaminasi makanan untuk bayi dan anak kecil: manual implementasi”, memperkirakan nilai pasar global produk pengganti ASI adalah US$ 70,6 miliar pada tahun 2019. Is.

Angka tersebut merupakan hasil analisis data Euromonitor International Consulting dari 16 negara tinggi dan menengah atas permintaan WHO.

Secara umum, peningkatan penggunaan GUM terbesar terjadi di Asia Pasifik dan Amerika Selatan, bukan di Eropa dan Amerika Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top