Mendagri Tekankan Kesatuan Visi dan Integritas KPU sebagai Kunci Keberhasilan Pilkada 2024

virprom.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mohamed Tito Karnavian menegaskan, suksesnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bersama 2024 sangat bergantung pada kesatuan visi dan integritas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan seluruh jajaran terkait. .

Menurutnya, integrasi internal dan netralitas dalam menjalankan tugas menjadi kunci menjaga validitas pilkada dan mencegah konflik.

Yang terpenting adalah bersatu agar KPU di seluruh Indonesia mempunyai visi yang mantap dalam menjalankan tugas negara ini, kata Tito dalam rapat konsolidasi nasional dalam rangka persiapan daerah menuju Pilkada 2024 di Jakarta. Convention Center (JCC), 20/8 Maret 2024).

Diakuinya, menyamakan persepsi dan visi di kalangan petugas merupakan tantangan besar.

Baca juga: Penerapan industri hijau adalah jawaban berbagai permasalahan global

Oleh karena itu, Tito menekankan perlunya disusun petunjuk teknis yang komprehensif agar seluruh pejabat memahami aturan dan tata cara pilkada dengan baik.

“Netralitas seringkali bermula dari ketidaktahuan terhadap aturan teknis. Oleh karena itu, petunjuk teknis sangat diperlukan,” ujarnya.

Selain itu, Tito berpesan kepada KPU untuk menerapkan mekanisme pengendalian internal yang kuat untuk menjaga imparsialitas dan memastikan seluruh petugas bekerja dengan jujur ​​dan adil.

Ia menegaskan, perlu adanya tindakan tegas terhadap petugas yang melanggar aturan, namun hal tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

Baca Juga: Transisi Energi Sendiri Akan Menciptakan 96.000 Lapangan Kerja di 3 Negara Bagian Batubara

Saya meminta KPU memiliki mekanisme kontrol internal yang kuat dalam menyelesaikan persoalan netralitas ini, tambah Tito.

Di sisi lain, ia menegaskan keberhasilan pilkada tidak hanya bergantung pada BPK saja, namun memerlukan kontribusi semua pihak.

Untuk itu, kata Tito, diperlukan kerja sama berbagai pihak sesuai tugas dan perannya.

Ia mengingatkan KPU dan penyelenggara lainnya untuk selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan seperti Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Baca Juga: Koroner RS ​​Polri: Dante meninggal karena Fodi

Menurut Tito, hal ini penting terutama ketika mengambil keputusan yang sensitif atau berpotensi rawan konflik agar dapat diantisipasi dengan baik.

“Jangan biarkan pengambilan keputusan tanpa terlebih dahulu melibatkan aparat keamanan, yang kemudian akan menimbulkan situasi sulit yang sebenarnya bisa dihindari,” ujarnya.

Terkait hal itu, Tito menjelaskan, pemerintah terutama bertanggung jawab menyediakan anggaran pilkada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top