Mencermati dan Memahami “Aksi Borong Partai” Jelang Pilkada Serentak 2024

Belakangan ini ramai diperbincangkan mengenai kecenderungan “beli saham” jelang Pilkada Serentak 2024.

Peristiwa di sini tak lepas dari dinamika politik belakangan ini di Jakarta, di mana nama Anies Rasid Baswedan yang kembali mencuat di pentas Pilkada Batavia perlahan mulai kehilangan pegangan pada Anies. semakin jauh. Mesin politik untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur Batavia.

Partai Keadilan (PKS) yang mengusung Prosperi awalnya hampir pasti akan menantang Anies, sedangkan Anies menjadi calon presiden dari PKS.

Setelah Koalisi Indonesia Progresif (K?M) menemukan calon saingan Anies, mantan calon presiden Pilkada Batavia itu baru-baru ini membuka pembicaraan soal penarikan dukungan dari Anies karena kecenderungannya yang beringas.

Keberhasilan KIM dalam satu putaran, dengan kemenangan telak atas Presiden petahana Rakabuming Prabowo dan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, sungguh sangat meyakinkan.

Kemenangan Pilpres kemarin memunculkan formula politik baru, kali ini berbarengan dengan Pilkada. Sebagian besar kandidat berusaha memblokir ibu kota daerah untuk mendukung partai politik anggota KIM untuk memastikan kemenangan apa pun.

Pertama, sebagai calon ibu kota daerah, tujuannya adalah untuk melanjutkan, atau lebih tepatnya menularkan di tingkat lokal, tren nasional yang telah menang di bawah “bendera” dan “citra besar” kota Prabowo-Gibran.

Seperti yang banyak terlihat di daerah, calon kepala daerah yang didukung oleh inti koalisi Partai Politik Progresif Indonesia masih menggunakan simbol yang digunakan Prabowo-Gibran, yakni pakaian berwarna biru dan tulisan Prabovo-Gibran berukuran besar. “Di belakang mereka di atas panggung…, mereka menggunakan tongkat.

Kedua, kemenangan calon politik dan pemerintahan KIM juga sangat penting dalam memilih presiden.

Sejalan dengan keinginan presiden terpilih, para pemimpin daerah mendorong lebih banyak koalisi dan kepemilikan politik untuk memastikan efektivitas kebijakan dan program yang berfokus pada daerah selama lima tahun ke depan.

Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan yang tidak dapat dipungkiri untuk menjamin kemenangan calon di ibu kota daerah sesuai dengan kepentingan politik presiden terpilih.

Misalnya, bahkan di Amerika Serikat, pemilihan kepala negara (gubernur) ditentukan tidak hanya oleh efektivitas program dan kebijakan pemerintah federal, namun juga oleh fakta bahwa kondisi pemilih sangatlah penting. Presiden Amerika Serikat. pemilu berikutnya.

Artinya, kekuatan elektoral Partai Demokrat atau Republik di negara bagian sangat besar untuk memenangkan partai tersebut pada pemilu berikutnya.

Oleh karena itu, istilah “Negara Bagian Merah” dan “Negara Bagian Biru” dikenal dalam definisi negara bagian di Amerika Serikat, yang pertama-tama menunjukkan kendali satu pihak atas ibu kota negara bagian, kemudian kendali negara. Senat untuk kursi yang mewakili mayoritas Partai Republik (biasanya per 4 kursi pengadilan kota).

Jika suatu negara bagian dikendalikan oleh satu partai (karena AS menggunakan sistem distrik), warna negara bagian tersebut akan disertakan dalam gambar yang ditampilkan di layar televisi Amerika selama pemilu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top