Menakar Wacana Penambahan Komisi Baru di DPR RI…

JAKARTA, virprom.com – Mayoritas delegasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRK) mendukung wacana penambahan pemimpin seiring dengan bertambahnya lapangan kerja dan kelembagaan pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Komisi DPRK merupakan salah satu Komite Urusan Konsumen (AKD) yang bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah dalam pengawasan dan penganggaran.

Keberadaan AKD diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2019.

Baca Juga: PKS Soal Tambahan Komisi DPR: Boleh Saja Asal Bisa Menguntungkan

Perdana Menteri Puan Maharani mengatakan, jumlah lapangan kerja di pemerintahan bisa ditingkatkan dengan menambah lapangan kerja. Sebab, perlu adanya perlakuan terhadap mitra kerja DPRK guna mempererat kerja sama pimpinan dan lembaga legislatif.

“Sudah selesai dan ada rencana penambahan lapangan kerja, sehingga perlu diciptakan lebih banyak lapangan kerja untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah dan DPRD,” kata Puan kepada wartawan, Selasa (24/). 9/2024).

Puan menambahkan, rencana penambahan jumlah pengurus masih dalam pembahasan dan harus mengikuti peraturan dan prosedur terkait.

Sementara itu, Lucius Carus, peneliti Forum Publik Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), menjelaskan rencana penambahan lapangan kerja bisa dilakukan dengan mengubah kebijakan DPRK.

Dia mengatakan, pembentukan direktur tambahan ini baru bisa dilaksanakan setelah pertemuan presiden terpilih pada 20 Oktober 2024 dan pengumuman pedoman baru pada proyek tersebut.

Namun, DPRK memiliki waktu dua minggu untuk mempertimbangkan penambahan peran baru setelah pelantikan Diet pada 1 Oktober 2024.

“Iya, dia tidak datang (komisi tambahan itu tidak bertahan lama). Minggu pertama setelah pembukaan di DPRK, pembahasan utamanya adalah soal pimpinan dan siapa yang akan menjadi pimpinan masing-masing panitia. “Sementara Presiden baru mengumumkan Dewannya pada tanggal 20 Oktober,” kata Lucius.

Baca Juga: Golkar: Pembicaraan penambahan lapangan kerja otomatis berdampak pada lapangan kerja di DPRK

Selain itu, Lucius juga mengatakan akan sangat senang jika jumlah komisi RI di Korea Utara bertambah, karena hal ini akan memungkinkan Komisi tersebut berperan sebagai pimpinan komisi.

Artinya, kemungkinan pengangkatan kader partai menjadi ketua dewan lebih terbuka. Dukungan dari berbagai kalangan

Bicara penambahan jabatan tersebut didukung berbagai pihak di DPRK, antara lain PAN, Partai Golkar, dan PKS.

Misalnya, Golkar menilai rencana penambahan lapangan kerja penting akan berdampak pada penambahan pemimpin Korea.

Sebab, menurut Ais Hasan Syadzil, anggota Komite Golkar Republik Korea, pihaknya bertugas memantau aktivitas pemerintah Korea.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top