Melihat Respons NU dan Muhammadiyah soal Konsesi Tambang

JAKARTA, virprom.com – Keputusan Presiden Joko Widodo mengizinkan organisasi keagamaan (ormas) mengelola hak pertambangan menuai reaksi beragam.

Berdasarkan Peraturan (PP) Nomor 25 Tahun 2024, pemerintah akan memberikan izin pengelolaan pertambangan melalui badan usaha milik organisasi massa keagamaan.

Dua organisasi keagamaan terbesar di Indonesia – Persatuan Ulama (NU) dan Organisasi Muhammadiyah – bereaksi terhadap tindakan Jokowi.

Pengurus Besar Persatuan Bangsa-Bangsa (PBNU) pun memuji keputusan Jokowi tersebut. PBNU bahkan bergerak cepat mendirikan perusahaan pengelola konsesi pertambangan.

Sementara itu, Pengurus Pusat Mohammedan Dia (PP) tak mau gegabah menerima usulan pemerintah.

Tanggapan Dewan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) PP Muhammadiyah jelas.

Badan strategis yang diketuai PP Muhammadiyah itu menyebut pemberian izin pengelolaan pertambangan tanpa proses lelang merupakan pelanggaran dan membuka pintu tindak pidana korupsi.

Berikut ulasan respon Aliansi Nasional dan Muhammadiyah terhadap pemberian konsesi pertambangan oleh pemerintah: Aliansi Nasional memuji bentuk korporasi penjaga perdamaian yang dilakukan Jokowi

Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan keputusan Jokowi memberikan izin pengelolaan pertambangan kepada kelompok agama tersebut merupakan langkah berani.

“Kebijakan ini merupakan langkah berani dan terobosan penting untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam milik negara agar dapat memberikan manfaat langsung kepada rakyat,” kata Gus Yahya dalam siaran persnya, Senin (3/6/2024).

Yahya pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas keputusan Jokowi yang memberikan izin pertambangan kepada beberapa ormas keagamaan, termasuk NU.

Yahya mengatakan, sudah menjadi tanggung jawab PBNU untuk memanfaatkan izin pertambangan seefisien mungkin. PBNU mengklaim menguasai izin pertambangan yang diberikan negara.

“Nahdlatul Ulama siap dengan sumber daya manusia yang mumpuni, perangkat organisasi yang lengkap, dan jaringan bisnis yang kuat untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut,” kata Yahya.

Baca juga: Gus Yahya Larang Anggotanya Gunakan Identitas NU untuk Kampanye Pilkada

Menurut dia, PBNU telah menyelenggarakan jaringan organisasi dari pusat hingga daerah serta pengabdian masyarakat di berbagai bidang. Jaringan tersebut bisa menjadi media pembagian keuntungan pertambangan yang disediakan negara.

“Nahdlatul Ulama akan menyiapkan struktur operasional dan kepengurusan yang menjamin profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan dan pemanfaatan hasil,” kata Gus Yahya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top