Megawati: Lebih Baik “Aku Cinta Padamu”, Susah Banget Pakai “Saranghae”, Bukannya Menghina…

JAKARTA, virprom.com – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Mekawati Sukarnoputri sempat menyinggung soal negara merdeka yang beridentitas budaya. Gunakan contoh penggunaan bahasa dan budaya.

Megawati yang menyampaikan pidato politik di penghujung Konferensi Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P ke-5 di Stadion Internasional Anker Beach City, Jakarta, Minggu (26 Mei 2024), menyerukan agar masyarakat Indonesia lebih banyak menggunakan bahasa dan budaya sendiri. Sesuatu yang bisa dibanggakan.

“Rakyat Indonesia adalah warga negara yang mandiri tapi bijaksana. Tidak terlalu liberal, tidak kapitalis. Mari kita bekerja sama.”

Presiden kelima Indonesia itu kemudian berfoto bersama beberapa ibu yang melakukan isyarat cinta ala Korea dengan jari mereka yang biasa disebut “saranga”.

“Makanya aku bilang tadi, itu yang aku tahu ya bu, kalau aku bilang tawuran saja, terus, tahukah kamu apa itu (jari sarung)?” Saranghe, lah orang-orang mengikuti Korea e-gos, lah ngopo di rak nggo (bicara bahasa Korea saja, kenapa tidak menggunakan bahasa sendiri),” kata Megawati.

Baca Juga: 17 Sikap PDI Perjuangan di Munas, Megawati Kembali Jadi Ketua Umum

Ia meyakini masyarakat Indonesia akan lebih baik bangga menggunakan bahasa dan budayanya sendiri dibandingkan bahasa dan budaya negara lain. Namun dia menegaskan, hal tersebut tidak bermaksud menghina budaya lain.

“Kalau memang mau bilang ‘Mawahe, aku cinta kamu’, itu lebih baik lagi.” Megawati berkata, “Enggak wah, kenapa laki-laki susah sekali pakai jasanghe-saranghe.

“Bukan penghinaan ya. Tapi terserah orang Korea. Kita punya budaya sendiri, jadi kemerdekaan itu abadi dan abadi,” lanjutnya.

Megawati lantas angkat bicara soal Pancasila yang lahir dari pikiran Sukarno atau Bong Karno, presiden pertama Republik Indonesia. Menurutnya, Pancasila berhasil mempersatukan seluruh wilayah negara.

Baca juga: Megawati mengaku sering melihat Ahok di tahanan

Oleh karena itu, dia meminta para pemimpin untuk percaya diri dan tidak mudah terbawa oleh kemajuan negara. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri, bukan negara yang bergantung.

“Makanya seorang pemimpin harus merasa menjadi bagian dari negaranya. Jadi jangan minder, bermental pengikut dan mudah terkejut dengan kemajuan negara lain. Jadi itu berarti mengubur negara,” kata Megawati. .mentalitas mandiri, sehingga akan mengikuti kita. “

Musyawarah Kerja Nasional PDI-P ternyata menetapkan 17 jabatan partai dan mengangkat Megawati Sukarnoputri sebagai ketua umum.

Usulan yang dibacakan Ketua Umum Partai Progresif Demokrat PDI Perjuangan Pwan Maharani ini didasarkan pada gerakan ideologi Pancasila yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia mandiri, mandiri, dan berbudaya.

Konferensi Kerja Nasional PDI-P V diselenggarakan untuk menyikapi kemerosotan demokrasi dan peralihan pemerintahan berikutnya pada pemilu 2024, kata Ban di Stadion Internasional Ancol, Jakarta Beach City, Minggu.

Selain itu, ia juga mengatakan konferensi kerja nasional digelar untuk mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam rangka memenangkan pemilihan presiden daerah (Pilkada) 2024 dan menyusun rencana yang berpihak pada kepentingan rakyat.

Baca juga: Humor Beras Impor, MW: Kekurangan Tampaknya Masih Ada Dengarkan berita terhangat dan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top