Megawati Bicara soal Rakyat dan Soekarno Saat Terima Gelar Profesor Kehormatan di Uzbekistan

JAKARTA, virprom.com – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengatakan pemimpin harus setia pada jalur kebudayaan, menempatkan masyarakat sebagai sumber kebudayaan.

Jalur budaya ini akan memberikan para pemimpin visi terhadap perkembangan peradaban dunia.

“Saya mendedikasikan jabatan guru besar kehormatan International Silk Road University untuk menempatkan manusia sebagai sumber kebudayaan,” kata Megawati usai menerima jabatan guru besar kehormatan dari International Silk Road University of Tourism and Cultural Heritage (IUTCH). Uzbekistan, dikutip dalam siaran persnya, Sabtu (21/9/2024).

Baca selengkapnya: Megawati menerima gelar profesor kehormatan bidang pariwisata dan warisan budaya dari IUTCH Samarkand, Uzbekistan

Dalam orasi ilmiahnya yang bertajuk ‘Jalan Kebudayaan dan Persimpangan Peradaban’, Megawati mengatakan komitmen membangun masa depan melalui jalan budaya patut diapresiasi. 

Oleh karena itu, ia merasa terhormat dan bangga bisa datang ke Silk Road International University. Pasalnya, menurut Megawati, sesuai dengan namanya, Universitas Jalur Sutra bertumpu pada sejarah peradaban dunia melalui Jalur Sutra.

“Jalur Sutra bukan sekedar penghubung perdagangan. Isinya visi kepeloporan dan kekuatan untuk menciptakan peradaban dunia dari utara,” tuturnya.

Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Megawati Tentukan Arah PDI-P, Masuk Pemerintahan atau Tidak

Menurut Pak Megawati, Jalur Sutra menunjukkan integrasi peradaban melalui kebudayaan. Di dalamnya terdapat percampuran kehidupan yang semakin meningkatkan peradaban.

Setelah memahami filosofi Jalur Sutra dan menunjukkan serta merenungkan bagaimana menciptakan Peradaban dunia, Ibu Megawati mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Beliau menyampaikan, saya mengucapkan terima kasih, kebanggaan dan terima kasih kepada Universitas dan masyarakat internasional dari semua kasta yang telah memberikan penghargaan kepada guru terhormat ini.

Kepemimpinan soekarno

Megawati juga berbicara tentang hakikat kepemimpinan. Selama memimpin Indonesia sebagai wakil presiden dan presiden, Ibu Megawati mengaku belajar dari ayahnya, seorang mubaligh dan presiden pertama Indonesia.

Dari Soekarno dan pengalamannya, Megawati mempunyai cara pandang tersendiri sebagai seorang pemimpin. Jika pemimpin berada pada jalur budaya, maka ia yakin pemimpin tersebut akan tetap menjadi pemimpin yang tepat.

“Pemimpin harus berada di jalur kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, jika orang tersebut berjalan di sepanjang jalur budaya. Kebudayaan setiap bangsa berbeda dengan bangsa lain. “Itulah mengapa jalur budaya sangat penting,” kata Megawati.

Baca selengkapnya: Saat Megawati menyeka matanya dengan sapu tangan di tengah ziarah ke makam Imam Bukhari

Penganugerahan gelar profesor dilakukan oleh Bapak Aziz Abduhakimov, Menteri Pariwisata dan Warisan Budaya Uzbekistan Place.

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka penganugerahan mahasiswa magister di gedung rektorat IUTCH Silk Road Samarkand.

Pada kesempatan tersebut, Ibu Megawati didampingi Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Departemen Hubungan Luar Negeri St. Petersburg dan Profesor Connie Rahakundini Bakrie serta Wakil Ketua MPR dan Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah.

Kemudian, Ketua DPP PDIP yang membidangi kelautan dan perikanan Rokhmin Dahuri Ismail, Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata SB Wiryanti Sukamdani, Wakil Direktur BRIN Amarulla Octavian, Wakil Direktur BPIP Rima Agristina, Anggota DPR RI terpilih Samuel Wattimena, serta staf KBRI Republik Korea. Indonesia di Tashkent. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top