Media Sosial Harus Dilabeli Berbahaya seperti Rokok

virprom.com – Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia di era internet. Namun, media sosial dianggap tidak sehat bagi kaum muda, menurut kepala departemen kesehatan masyarakat Amerika Serikat (AS), Dr. Vivek H. Murthy.

Dalam laporannya tertanggal 17 Juni 2024, Dr. Murthy menyoroti bahaya media sosial terhadap kesehatan mental generasi muda dan meminta Kongres AS untuk menerapkan peringatan kesehatan seperti produk tembakau di platform media sosial.

Dr. Murthy mengutip studi JAMA Psychiatry yang menunjukkan remaja yang menghabiskan lebih dari 3 jam sehari di media sosial dua kali lebih mungkin mengalami masalah kesehatan seperti depresi dan kecemasan.

“Sudah waktunya untuk memasang label peringatan Badan Kesehatan Masyarakat AS di situs media sosial yang mengatakan media sosial dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan remaja,” kata Dr. murty.

Dr. Murthy kemudian membahas sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa label peringatan pada produk tembakau dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok dan mengubah perilaku.

Baca juga: Arti Istilah Gen Ask yang Sering Digunakan di Media Sosial, Diimbau Batasi Media Sosial untuk Anaknya.

Namun, Dr. Murthy mengakui bahwa label peringatan saja tidak akan membuat media sosial aman bagi generasi muda.

Oleh karena itu, Dr. Murthy mendorong sekolah untuk menjadi lingkungan bebas seluler dan menyarankan orang tua untuk menciptakan zona bebas seluler saat makan, tidur siang, dan berkumpul untuk melindungi tidur anak-anak dan interaksi sosial.

Dr juga memberikan rekomendasinya. Murthy mengatakan orang tua akan membatasi penggunaan media sosial oleh anak-anak mereka sampai mereka menyelesaikan sekolah menengah.

“Hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, jadi orang tua harus bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya untuk membuat peraturan bersama,” kata Dr. murty.

Dengan cara ini, Dr. Murthy percaya bahwa tidak ada orang tua yang perlu berjuang sendirian atau merasa bersalah ketika anak remajanya memberi tahu bahwa hanya merekalah yang perlu membatasi penggunaan media sosial.

Baca Juga: Kejahatan Rekayasa Sosial: Waspadai SEOSM Kejahatan Media Sosial

Selain itu, negara-negara lain juga diminta untuk bekerja sama menyelesaikan masalah ini. Para pemimpin kesehatan masyarakat harus menjaga lingkungan digital yang sehat bagi generasi muda, kata Dr. murty.

Dokter, perawat, dan profesional kesehatan lainnya harus mengangkat isu media sosial kepada anak-anak dan orang tua serta membimbing mereka dalam penggunaan media sosial yang lebih aman. Tak kalah dengan bahaya mobil dan makanan

Kepala badan kesehatan masyarakat Amerika juga percaya bahwa lebih banyak perhatian harus diberikan terhadap dampak media sosial terhadap kaum muda.

“Mengapa kita gagal mengatasi bahaya media sosial padahal bahayanya sama besarnya dengan bahaya mobil, pesawat terbang, atau makanan yang tidak aman? “, tulis Dr. Murty.

Kata Dr. Murthy mengatakan bahaya media sosial bukanlah kegagalan kemauan dan pola asuh, melainkan akibat penggunaan teknologi canggih tanpa keamanan, transparansi, atau akuntabilitas.

Baca juga: Arti Kata ‘lupa’, Istilah Gaul Media Sosial yang Umum

Kemudian Dr. Murthy juga menekankan bahwa Kongres AS harus mengesahkan undang-undang yang melindungi generasi muda dari ancaman, pelecehan dan pelecehan di internet, serta penyebaran kekerasan ekstrem dan konten seksual.

Platform media sosial harus dilarang mengumpulkan data sensitif dari anak-anak dan membatasi penggunaan fitur-fitur seperti pemberitahuan push, putar otomatis, dan video tanpa akhir yang berkontribusi pada konsumsi media sosial yang berlebihan, kata Dr. murty.

Tidak hanya itu, kata Dr. Murthy juga meminta perusahaan teknologi untuk membagikan data mereka mengenai dampak platform ini kepada publik dan peneliti, dan memungkinkan pemantauan independen terhadap platform mereka.

Meskipun Dr. Murthy menyampaikan tanda peringatan di platform media sosial tersebut, namun sejauh ini belum mendapat persetujuan dari Kongres AS, seperti dilansir KompasTekno dari DigitalTrends, Kamis (20/6/2024). Dengarkan berita dan pilihan terbaru kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran baru yang ingin Anda ikuti saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top