Media Asing Soroti Serangan Ransomware ke PDN Indonesia

virprom.com – Peristiwa serangan dan penyelamatan dunia maya di Pusat Data Nasional Sementara (PDN Sementara) juga menjadi sasaran beberapa media asing seperti The Washington Post, The Register dan Press (AP).

Seperti diketahui, sejak Kamis (20/6/2024) terjadi gangguan fungsi Pusat Data Nasional (PDN) yang berdampak pada beberapa layanan publik, seperti sistem keimigrasian.

Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pemadaman tersebut disebabkan oleh serangan ransomware bernama Brain Cipher.

Media asing juga memberitakan serangan terhadap peningkatan pusat data yang digunakan pemerintah untuk mengelola layanan berbagai sistem elektronik masyarakat, dll.

Baca juga: Kronologi Serangan Ransomware PDN, Layanan Imigrasi Terselesaikan Mulai 20 Juni, Terungkap Hanya 4 Hari Kemudian

The Washington Post, misalnya, menyoroti dampak insiden yang mengganggu lebih dari 200 kantor pemerintah pusat dan daerah.

Selain Washington Post, outlet media teknologi The Register juga menyoroti dampak ransomware pada PDN Times.

Tak hanya layanan imigrasi, pendaftaran mahasiswa baru secara online juga masih belum tersedia di banyak tempat akibat gangguan PDN.

Oleh karena itu, masa pendaftaran mahasiswa baru diperpanjang dibandingkan batas waktu yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Registri tersebut juga menyoroti banyaknya kementerian dan lembaga di pusat dan daerah yang akan membuat aplikasi sendiri, dan menyebut pengajuan dana DPR sebesar Rp 6,2 miliar oleh pemerintah sebagai aplikasi baru yang menghubungkan semua layanan.

Kemudian, media Press (AP) menyoroti sikap pemerintah dalam menangani peretas dalam kejadian tersebut.

Penyerang PDN menyandera beberapa data dan menawarkan kunci akses. Namun untuk mendapatkan kunci tersebut, pemerintah Indonesia perlu mengeluarkan biaya sebesar 8 juta dolar (sekitar 130 miliar rupiah) untuk mendapatkannya kembali.

Ransomware adalah program jahat (malware) yang dapat mengendalikan data komputer dengan enkripsi. Ransomware kemudian akan memeras korbannya, menuntut harga tertentu untuk membuka kunci tersebut.

Baca juga: Tahukah Anda Ransom Note LockBit 3.0 yang Diduga Menyerang BSI dan Cara Kerjanya?

Hingga Selasa (25/6/2024), banyak layanan pemerintah yang berangsur kembali online, termasuk layanan imigrasi di bandara internasional. Meski begitu, pemerintah terus berupaya memulihkan layanan lainnya.

Menkominfo sendiri, Budi Arie Setiadi, menegaskan perannya sebagai pengelola PDN, bukan membayar uang tebusan yang diminta pengikutnya.

Meski demikian, Budi menyatakan pihaknya berupaya agar pemulihan tersebut dapat dilakukan bersama dengan berbagai pihak terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top