Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

KUALA LUMPUR, virprom.com – Beberapa media asing memberitakan kebijakan pemerintah Indonesia baru-baru ini yang mengizinkan organisasi berbasis masyarakat (orma) mengendalikan operasi pertambangan.

Agence France-Presse (AFP) adalah salah satunya. Agence France-Presse memuat artikel di situsnya pada Senin (3/6/2024) dengan judul “Hukum Indonesia memprovokasi kemarahan atas izin pertambangan bagi kelompok agama”.

Artikel tersebut mengklaim bahwa kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mengizinkan kelompok agama mengoperasikan tambang telah membuat marah para pemerhati lingkungan di Indonesia, produsen nikel terbesar di dunia.

Baca juga: Media asing soroti tingginya harga beras di Indonesia

Presiden Jokowi diketahui telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) 2024 Nomor 96 Tahun 2021 tentang Perubahan di Bidang Usaha Pertambangan dan Batubara.

PP Nomor 25 Tahun 2024, khususnya Pasal 34, menyebutkan PBNU dapat diberikan izin usaha pertambangan dalam bentuk Izin Pertambangan Khusus (WIUPK). Menurut pemerintah, WIUPK Tambang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui LSM keagamaan.

Namun, menurut kantor berita Perancis AFP, lembaga pengawas lingkungan hidup Indonesia, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), mengkritik peraturan tersebut sebagai upaya pemerintah untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam untuk kelompok elit. 

“Kami melihat ini sebagai kesepakatan antara Jokowi dan tim,” kata koordinator nasional JATAM Melki Nahar kepada AFP, Senin.

“Kami membaca ini sebagai ucapan terima kasih Jokowi kepada kelompok agama yang mendukungnya selama dua periode. Ada kemungkinan juga bahwa Jokowi akan berusaha mempertahankan pengaruh politiknya meski masa jabatannya sudah berakhir, imbuhnya.

Artikel AFP mencatat bahwa Indonesia memiliki sumber daya mineral yang melimpah di ribuan pulau, dengan nikel sebagai salah satu mineral utamanya.

Baca juga: Ini Liputan Media Asing Soal Klaim Kemenangan Prabow

Indonesia tercatat memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, sekitar 21 juta ton atau lebih dari seperlima cadangan nikel dunia.

Nikel adalah bahan utama baterai yang digunakan pada kendaraan listrik.

AFP kemudian merilis tanggapan dari Nahdlatul Ulama (NU), yang diklaim laporan tersebut sebagai organisasi Muslim terbesar di Indonesia dengan lebih dari 95 juta anggota.

Dijelaskan, NU sudah memastikan siap menguasai tambang tersebut.

“Nahdlatul Ulama siap dengan tenaga kerja yang terampil, struktur organisasi yang sangat baik dan jaringan bisnis yang kuat,” kata ketuanya Yahya Cholil Stakf dalam sebuah artikel yang diposting di situsnya, Senin. 

Namun, Melky Nahar dari JATAM menganggap kelompok agama tidak cocok untuk operasi penambangan. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top