Mau Dibatasi, Pertamina Masih Pasok Pertalite

JAKARTA, virprom.com – Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berencana membatasi pembelian bahan bakar minyak tanah (BBM) bersubsidi di Indonesia.

Implementasinya menunggu perubahan Peraturan Presiden (Perpres) No. 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, distribusi, dan harga eceran BBM yang diusulkan mulai pertengahan tahun 2022.

Selain itu, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Nayaga Irto Ginting membenarkan timnya masih memasok BBM bersubsidi. Baru-baru ini diakui beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) belum tersedia.

Baca Juga: New Tesla Model 3 Highland Hadir di Indonesia

“Alokasi BBM bersubsidi tiap SPBU ditentukan oleh regulator, misalnya BPH Migas. Ada beberapa SPBU yang baru dibangun, namun belum semuanya mendapat alokasi BBM bersubsidi,” ujarnya saat dikonfirmasi virprom.com. , Selasa (7/5/2024).

Namun jumlahnya kurang dari 5 persen. Artinya sebagian besar masih menjual BBM bersubsidi, lanjut Irto.

Artinya, Pertamina masih menyalurkan perlite dan solar bersubsidi hingga sumber daya BPH Migas habis. Demikian pula menunggu peninjauan kembali Keputusan Presiden No. 191/2014.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kelautan dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandzaitan mengatakan pemerintah sedang menghitung subsidi untuk bahan bakar jenis baru, bioetanol.

Baca Juga: Mode Berkendara Eco dan Eco+ Berbeda untuk Wuling Cloud EV

Bahan bakar ini akan menggantikan bahan bakar bersubsidi yang saat ini beredar, yaitu Partalite. Terkait penggunaan bahan bakar bioetanol diyakini dapat mengendalikan polusi udara sekaligus meningkatkan kualitas bahan bakar.

“Iya kita lihat dulu, kita mau bioetanol karena masalah pencemaran ini harus kita kendalikan, etanol adalah cara tercepat untuk mengendalikannya,” ujarnya.

Sekadar informasi, PT Pertamina (Persero) akan menjual produk bahan bakar minyak (BBM) baru yakni campuran Pertamax dan Bioetanol. Produk yang dihasilkan dari campuran keduanya akan memiliki nilai oktan 95 atau RON 95.

Bioetanol merupakan senyawa etanol atau alkohol yang berasal dari tumbuhan, dan dalam hal ini Pertamina menggunakan tebu sebagai sumber bahan bakar nabati.

Baca Juga: Hindari Barang Palsu, Pelat Kode ZZ Khusus Dipasang RFID

Pertamax yang memiliki RON 95 akan dicampur dengan bioetanol 5% (E5) sehingga meningkatkan nilai oktannya, kata Vice President Corporate Communications Pertamina, Fadjar Joko Santoso.

Jadi RON 95, karena Pertamax dicampur bioetanol 5 persen, ujarnya kepada virprom.com, Selasa (20/6/2023).

Saat ini Pertamina memiliki tiga jenis produk bensin (bensin), yakni Pertalite RON 90, Pertamax RON 92, dan Pertamax Turbo RON 98. Tonton berita terkini dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top