Masih Banyak Pengendara Motor Langgar Marka Serong, Apa Maksudnya?

JAKARTA, virprom.com – Marka jalan tidak berupa garis lurus tanpa terputus atau putus, ada juga yang berbentuk miring. Simbol-simbol ini biasanya terdapat pada pertigaan jalan atau dua bagian yang menyatu menjadi satu.

Bentuk markanya seperti segitiga dengan garis miring di dalamnya. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 34 Tahun 2014 tentang rambu-rambu jalan, terdaftar dalam pasal. 28 paragraf. 2, Pengemudi dilarang mendahului kendaraan pada saat lalu lintas satu arah.

Sayangnya masih banyak pengemudi yang belum memahami rambu-rambu tersebut. Misalnya saja pada video yang diposting akun Instagram dashcamindonesia yang memperlihatkan sebuah sepeda motor yang terputus dan hendak bertabrakan.

Baca Juga: Tips Pemula di Trail Flat, Pilih Sepeda Sehat dan Ban Dual Purpose

 

Menanggapi video tersebut, Kepala Bidang Promosi Berkendara Aman Wahana, Agus Sani mengatakan, rambu samping tersebut bertujuan untuk memberikan peringatan kepada pengemudi agar berpindah jalur atau arah jalan.

“Sesuai aturan lalu lintas, rambu tersebut tidak boleh dilewati kendaraan karena dapat membahayakan pengemudi lain,” kata Agus kepada virprom.com, Minggu (15/09/2024).

Namun jika melihat adegan dalam video tersebut, pengendara motor tersebut seolah-olah digunakan untuk memotong bekasnya. Untung saja saat membunyikan klakson, ia langsung melepasnya agar alat perekam tidak kena.

Baca Juga: Kompetisi Desain Zeekr Kategori Mobil Sport

“Secara khusus jangan heran, karena sebagian besar pengendara sepeda motor belum memahami marka jalan. Masih banyak pula yang belum memahami fungsi garis di jalan,” kata Agus.

Tidak hanya pengendara baru, bahkan yang sudah bertahun-tahun pun belum tentu mengetahui apa yang dimaksud dengan marka jalan, termasuk bagi pengendara. Hal ini karena sebagian besar pengendara sepeda motor belajar secara otodidak.

“Jadi mereka hanya tahu cara mengolahnya agar sepedanya berfungsi. Mereka tidak belajar tentang rambu dan simbol. Intinya mereka hanya ingin melaju cepat, jadi tidak peduli dengan rambu, kata Agus.

Tentu saja ini menyedihkan. Tak heran jika angka kematian tertinggi di jalan raya terjadi pada kendaraan roda dua, karena tidak dipahaminya rambu-rambu lalu lintas sehingga berisiko tinggi terjadinya kecelakaan. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top