Manfaatkan Teknologi AI, Diagnosis Osteoporosis Hanya Butuh Waktu 6 Detik

virprom.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan osteoporosis ke dalam 10 penyakit utama di dunia. Sekitar 200 juta orang di seluruh dunia menderita osteoporosis, dan jumlah tersebut dikatakan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan faktor risiko utama seperti kekurangan vitamin D dan kurang olahraga.

Berdasarkan temuan tersebut, Persatuan Osteoporosis Indonesia (Perosi) mengadakan Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional (Pitnas) pada tanggal 30-31 Agustus 2024. Tujuannya untuk menjelaskan metode tambahan yang terbukti meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam bekerja. skrining osteoporosis.

Salah satu topik menarik yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah makalah berjudul “Peran Kecerdasan Buatan dalam Diagnosis Osteoporosis di Masa Depan” yang ditulis oleh konsultan radiologi muskuloskeletal Indonesia Dr. Paulus Raharge, SpRad (K), CCD.

Dalam sambutannya beliau menjelaskan inovasi terbaru dari Biomedica yaitu alat kecerdasan buatan (AI) dari OsteoCloud yang dapat menjadi solusi osteoporosis di Indonesia. Alat ini digunakan untuk tiga tujuan: diagnosis dini, deteksi dini, dan eksplorasi tulang ekstensif.

Baca Juga: Bisakah Kalsium Mencegah Osteoporosis? Penjelasan ini…

“Osteoporosis tidak memiliki gejala yang jelas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidapnya hingga mengalami patah tulang. Patah tulang dapat mengubah hidup secara serius, menyebabkan rasa sakit, kecacatan, dan hilangnya kemandirian. Itulah mengapa penting untuk mengetahui tentang osteoporosis sebelum hal itu terjadi. terjadi” kata Dr. Paulus dalam rilis virprom.com, Kamis (12/92024)

Ia mengatakan kemajuan teknologi juga telah mengarah pada terciptanya algoritma kecerdasan buatan yang dapat mendeteksi osteoporosis menggunakan sinar-X rutin pada tulang panggul.

“Teknologi ini memungkinkan diagnosis osteoporosis lebih cepat dan murah dibandingkan teknologi sebelumnya,” lanjutnya.

Untuk lebih jelasnya, OsteoCloud merupakan teknologi medis yang khusus untuk diagnosis osteoporosis. Ketersediaan alat ini di rumah sakit menawarkan berbagai keuntungan, antara lain biaya yang lebih mahal dibandingkan DEXA BMD untuk hasil yang lebih baik.

Baca juga: 10 Makanan Pencegah Osteoporosis, Bukan Hanya Susu

Kedua, sebagai aparatur yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan, misalnya klinik ortopedi. Hanya dengan menggunakan mesin X-ray digital, pengguna yang sudah ada pun bisa menggunakan OsteoCloud.

Ketiga, hanya membutuhkan waktu enam detik untuk memperoleh hasil pengukuran akurat 96 persen dibandingkan DEXA sebagai standar emas pengujian densitometri tulang (BMD).

Terakhir, OsteoCloud dapat mengukur T-score dan Z-score, sehingga dapat mendeteksi osteoporosis pada orang-orang dari berbagai usia yang berisiko.

Baca juga: Cara Mengobati Osteoporosis yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tulang

Perlu diketahui bahwa OsteoCloud dirancang untuk menyederhanakan proses deteksi dini dan diagnosis osteoporosis. Langkah pertama, Osteo Cloud akan menganalisis hasil pemeriksaan rontgen yang telah dilakukan.

Alat ini kemudian akan menganalisis dan mengidentifikasi indikator utama kepadatan tulang dan perubahan struktural yang terkait dengan osteoporosis. OsteoCloud kemudian secara otomatis menghasilkan laporan komprehensif mengenai kepadatan tulang pasien.

Terakhir, alat ini juga dapat memberikan laporan yang dapat dibagikan kepada dokter untuk ditinjau dan sebagai dasar diagnosis. Seluruh proses hanya memakan waktu enam detik.

Metode sederhana ini tidak memerlukan pelatihan khusus bagi profesional kesehatan. Selain itu, rumah sakit yang sudah ada memiliki akses ke OsteoCloud dan tidak perlu menambah sumber daya tambahan atau hanya menggunakan peralatan X-ray yang sudah ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top