Mana yang Lebih Baik, Jalan Kaki atau Berlari?

virprom.com – Banyak orang yang mulai rutin jalan kaki demi kesehatannya. Namun, bagi sebagian lainnya, berjalan kaki kurang efisien sehingga mereka memilih berlari.

Namun sebenarnya keduanya merupakan pilihan yang baik untuk latihan kardiovaskular. Manfaat keduanya antara lain: Menurunkan tekanan darah saat istirahat dan detak jantung. Meningkatkan kadar kolesterol. Meningkatkan kontrol gula darah. Mengatur mikrobiota usus. Menjaga fungsi otot dan mobilitas sendi. Meningkatkan daya ingat dan kemampuan berpikir. Ini mengurangi risiko demensia. Memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit Alzheimer. Meningkatkan harapan hidup.

Tapi apakah kita harus memilih di antara keduanya agar sehat?

Ahli fisiologi dan pelatih pribadi Karen Fakes (CPT) menjelaskan manfaat keduanya. Apakah jalan kaki bisa membuat kita bugar seperti lari?

Ya, kita bisa mencapai tujuan kebugaran kita dengan berjalan kaki secara teratur. Namun ada beberapa peringatan, kata Fakes.

“Anda harus berolahraga atau berjalan dalam waktu yang lama untuk menyamai performa yang diperoleh dari lari,” jelasnya.

Jika Anda perlu berjalan atau berlari untuk menurunkan berat badan, berikut beberapa fakta yang perlu diperhatikan.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Jalan Kaki Masih Menjadi Fakta Praktis Terbaik Tentang Jalan Kaki Dan Lari

Biasanya ada perbedaan sekitar 30% dalam jumlah kalori yang dapat Anda bakar dengan berjalan kaki dibandingkan dengan berlari. Namun, ada beberapa variabel yang dapat membuat jumlah kalori tetap sama.

Misalnya, lari lambat sejauh 3 km kemungkinan akan membakar kalori yang sama dengan jalan cepat dengan jarak yang sama. Namun, semakin banyak kalori yang kita bakar, semakin cepat pula kecepatannya meningkat. 

Setara metabolisme kita (MET) menentukan jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh berdasarkan tingkat intensitas yang dilakukan. Ketika intensitasnya meningkat, kebutuhan oksigen tubuh pun meningkat. Semakin tinggi tingkat MET, semakin baik hasilnya.

Latihan intensitas tinggi juga menyebabkan luka bakar yang bertahan lama. Pembakaran, atau konsumsi oksigen pasca-latihan (EPOC), adalah proses di mana tubuh kita terus membakar kalori setelah berolahraga. Metabolisme ini bisa tetap tinggi selama beberapa jam setelah berolahraga.

Berat badan seseorang juga dapat mempengaruhi konsumsi kalorinya. Meski intensitas aktivitas setiap orang sama, namun berat badan mempengaruhi total luka bakar. Manfaat jalan kaki

“Berjalan kaki adalah olahraga penting yang harus dilakukan setiap hari,” kata Feiks. “Ini adalah praktik fungsional bagi banyak dari kita dalam jadwal sehari-hari.”

Lalu mengapa sebagian orang memilih berjalan kaki dibandingkan berlari? Feakes menggambarkan manfaat berjalan kaki. Sederhana, nyaman, dan gratis

Kami tidak membutuhkan peralatan. Yang Anda butuhkan hanyalah diri Anda sendiri dan sepatu berjalan yang bagus. Kita bahkan tidak membutuhkan sepatu saat berjalan di permukaan lembut seperti pasir atau rumput.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top