Mana Lebih Baik, Ban Mobil yang Kurang atau Kelebihan Tekanan Udara?

JAKARTA, virprom.com – Meski setiap mobil biasanya memiliki ukuran tersendiri mengenai tekanan udara ban, namun banyak pemilik atau pengguna yang tidak peduli saat mengisinya.

Akibatnya, tekanan udara pada ban mobil tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Ada yang melebihi rekomendasi, ada pula yang gagal.

Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi banyak hal saat Anda berkendara. Pasalnya, ban mobil memegang peranan penting dalam hal kenyamanan, performa, dan keamanan.

Zulpata Zainal, Head of Vehicle Testing (OVT) PT Gajah Tunggal Tbk menjelaskan, permasalahan tekanan ban bukanlah hal yang jarang terjadi. Isi sesuai rekomendasi pabrikan untuk penggunaan yang benar.

Baca juga: Mengenal Penyebab Benjolan Pada Dinding Samping Ban Mobil

Pengguna atau pemilik mobil dapat melihat arah tekanan ban dari stiker yang biasa tercetak di pintu pengemudi.

Yang terbaik itu benar sesuai rekomendasi pabrikan. Informasinya lengkap karena juga menunjukkan tekanan udara sesuai berat atau jumlah penumpang, kata Zulpata kepada virprom.com beberapa waktu lalu.

Saat ditanya mana ban yang lebih baik, kelebihan angin atau kekurangan angin, menurut Zulpata, dampak buruknya lebih berbahaya bagi ban yang tekanan anginnya kurang.

Keadaan ini terjadi karena tekanan ban yang kurang dapat diibaratkan seperti mobil yang melaju dalam keadaan kelebihan beban. Performa mesin akan terasa berat dan berdampak pada konsumsi bahan bakar.

Sedangkan ban yang terlalu kempes seringkali membuat suspensi terasa kaku.

Baca Juga: Daftar Harga LCGC Bekas Paling Banyak Diminati Usai Lebaran

“Terus berkendara meski tekanan udara rendah bisa menyebabkan dinding samping ban mengalami deformasi berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan ban meledak saat berkendara,” kata Zulpata.

Hal serupa juga dijelaskan Muhammad Fachrul Rozi. Menurutnya, jika tekanan ban rendah maka mesin akan bekerja lebih keras dan akhirnya menggunakan bahan bakar lebih banyak.

Sedangkan jika tekanannya sesuai anjuran maka akan membuat ban bekerja dengan baik dan efisien. Oleh karena itu, tetap disarankan untuk mengisi tekanan udara sesuai anjuran.

Perlu diketahui, 20 persen bahan bakar yang digunakan pada mobil ada di dalam ban. Kemudian ban tersebut memiliki tekanan udara yang normal atau sesuai rekomendasi pabrikan, kata Rozi beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Kompetisi LSUV Baru Usai Lebaran, Mana yang Lebih Murah?

Rozi juga menjelaskan, pengecekan tekanan ban sebaiknya dilakukan minimal dua minggu sekali atau sebulan sekali. Kondisi ini dikarenakan tekanan secara alami akan turun sekitar 1-2 psi setiap bulannya apapun jenis udara yang digunakan.

Dengarkan berita terbaik dan pilihan berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top