Makna Motif Situnjuang dan Senuwan Kluet yang Hadir dalam Fesyen Modern

JAKARTA, virprom.com – Motif tradisional khas Aceh Selatan, Situnjuang dan Senuwan Kluet, kini merambah dunia fashion modern melalui busana, rok lilit, tas, dan souvenir.

Penjabat Ketua (Pj) Dekranasda Kabupaten Aceh Atsimo Bd. Yuliani Irvana mengatakan, setiap motif memiliki makna tersendiri.

Motif Situnjuang yang menjadi filosofi suku Aneuk Jamee merupakan kekuatan, keagungan dan keharmonisan masyarakat Aneuk Jamee, ujarnya saat acara Aceh Muslim Fashion Festival (AMFF) di Sarinah Mall, Jakarta, Sabtu (25/5/2021). 2024).

Sedangkan Situnjuang merupakan motif turun temurun dari kerajaan suku Aneuk Jamee.

Dahulu hanya keluarga kerajaan, keturunan raja atau mereka yang dihormati raja yang menggunakan motif berupa kusen pintu dengan ukiran melengkung.

“Motif ini sering terlihat pada acara pernikahan atau acara adat. Sering dijadikan hiasan, khususnya pada acara adat suku Aneuk Jamee,” ujarnya.

Namun saat ini motif Situnjuang sudah bisa ditemukan dimana-mana di dunia fashion karena sudah “dimodernisasi”.

“Banyak yang telah berubah sekarang.” Ada kain bordir dan print, sesuai keinginan masyarakat. Tidak hanya baju, tapi juga tas, souvenir, bahkan bros,” jelas Yuliana.

Senada dengan Situnjuang, Senuwan Kluet merupakan motif turun temurun suku Kluet.

Mereka mempunyai filosofi yang berkaitan dengan kebiasaan suku Kluet dalam bertani dan bercocok tanam.

“Motif ini merupakan simbol kejayaan dan kemakmuran suku Kluet di Aceh Selatan. Alhamdulillah pertanian membuat mereka sejahtera, bisa menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi,” kata Yuliana.

Oleh karena itu, penggambaran motifnya terinspirasi dari hasil pertanian yang ditanam dan dipanen di masyarakat ini.

Misalnya baju dengan motif kecombrang, daun, dan biji palem. Dibuat oleh tim desain Dekranasda Aceh Selatan bersama MIPIMES, kata Yuliana.

Mirip dengan motif Situnjuang, motif Senuwan Kluet kini juga sudah bisa digunakan masyarakat sehari-hari.

Untuk pembeliannya saat ini produk fashion dengan motif Situnjuang dan Senuwan Kluet bisa didapatkan di offline store Dekranasda Aceh Selatan di Tapak Tuan.

Bagi yang bukan di Aceh Selatan, bisa membelinya melalui akun Instagram @putripala_scraft yang dikelola oleh Putri Pala, desainer lokal yang membantu Dekranasda Aceh Selatan mengembangkan dua alasan terjun di bidang fashion ini.

Harga produknya pun berbeda-beda, mulai dari tas Rp 120.000, syal Rp 150.000.000, hijab Rp 200.000.000, gaun Rp 300.000, dan rok lilit Rp 700.000.

Baca juga: Cantiknya Songket Aceh dan Cantiknya Ariel Tatum di Paris Fashion Week, Simak Berita Terkininya Langsung di Ponsel Anda. Pilih saluran baru yang ingin Anda ikuti di saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top