Madrid Vs Barcelona, Xavi: Memalukan Tak Ada Teknologi Garis Gawang

virprom.com – Barcelona kalah menyakitkan dari Real Madrid di El Clasico. Kurangnya teknik di garis gawang menuai kritik dari pelatih Barca Xavi.

El Clasico La Liga pekan ke-32 2023-2024 antara Real Madrid kontra Barcelona di Santiago Bernabeu, Minggu (21/04/2024) menghadirkan lima gol dan drama.

Tuan rumah Real Madrid mengamankan kemenangan impresif 3-2 berkat gol tambahan Jude Bellingham (menit 90+1).

Barcelona sebelumnya sempat dua kali unggul berkat gol Andreas Christensen (6′) dan Fermin Lopez (69′).

Namun Madrid selalu berhasil membalaskan satu gol, pertama berkat penalti Vinicius Junior (menit 18) yang membuat kedudukan menjadi 1-1, lalu sepakan Lucas Vazquez (menit 73) yang mengubah kedudukan menjadi 2-2. 

Baca juga: Hasil Madrid dan Barcelona: Respons Gol, Bellingham Pahlawan Kemenangan

Bukan El Classico kalau tidak diisi dengan cerita-cerita kontroversial. Pada menit ke-28, Barca yakin bisa mencetak gol berkat sepakan Lamin Yamal.

Tendangan Yamal yang diawali umpan silang Rafinha membentur tiang dekat gawang Real Madrid.

Kiper Madrid Andrei Lunin berhasil menjaga bola. Masalahnya, apakah bola melewati garis gawang sebelum disundul Lunin?

Wasit Cesar Soto sempat lama mengeceknya dengan bantuan video asisten wasit (VAR).

Setelah melihat beberapa sudut tembakan, Cesar Soto memutuskan tidak ada gol yang tercipta.

Baca Juga: Real Madrid vs Barcelona: Barca ke El Clasico dengan Masalah Retak

Keputusan itu kemudian mengecewakan Barcelona. Kubu Barca menyayangkan minimnya teknologi garis gawang alias goal line technology di pentas La Liga untuk membantu kerja wasit.

Seperti diketahui, La Liga merupakan satu-satunya kompetisi elit di lima liga besar Eropa yang tidak menggunakan teknologi garis gawang.

“Saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menjelaskan apa yang terjadi di garis gawang,” kata kiper Barcelona Marc-Andre Ter Stegen.

“Ini memalukan bagi sepak bola. Ada banyak uang di industri ini, tapi tidak untuk sesuatu yang penting.”

“Saya tidak mengerti bagaimana mungkin tidak ada uang untuk menerapkan teknologi yang dimiliki liga lain,” kata Ter Stegen, dilansir ESPN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top