Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta

JAKARTA, virprom.com – Panglima Korps Marinir TNI Angkatan Laut (Dunkormar) Mayjen TNI (Mar) Andy Supardi mengatakan Letjen Eko Damara (30), tenaga medis Satuan Tugas Mobil (Satgas) Perbatasan RI-PNG ) dari Batalyon Marinir 7 meninggalkan hutang sekitar 819 juta rupiah sebelum bunuh diri.

Andy mengatakan Eko meninggalkan utang di bidang usaha sekitar Rp. 177 juta rupee.

Lalu ada 641 juta rupiah, total utang almarhum sebesar 819 juta rupiah, rinci Andy saat jumpa pers di Mabes Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin (20/05/2024).

Dankormar belum bisa memastikan alokasi uang tersebut. Namun ada indikasi Eko terlibat perjudian online. Hal itu terlihat dari hasil pemeriksaan digital terhadap ponsel Eko.

Baca Juga: Marinir Sebut Lettu Eko Meninggal Karena Bunuh Diri, Ini Kronologinya

“Tapi karena ada web browsing, ada download, dari almarhum, semua perjudian online ada di sana. Mengapa saya mengatakan itu? “Karena dia tidak membeli barang apa pun di wilayah operasi,” kata Andy.

Andy mengatakan, Eko juga tidak menjelaskan alasannya meminjam uang kepada prajurit lain di wilayah operasi.

“Tidak bilang, hanya meminjam. Pinjam saja, karena mungkin petugasnya yang akan memberikannya. Anggota di sana merasa berjuang bersama di wilayah operasinya, memang begitu. Jadi disahkan tanpa ada gunanya, kata Andy.

Andy mengatakan, berdasarkan informasi rekan-rekannya di lapangan, Eko merupakan orang yang tertutup.

Namun pernyataan berbeda disampaikan Komandan Satgas Mobile Pamtas RI-PNG Batalyon Marinir 7 Letkol (Mar) Alex Zulkarnaen.

Baca Juga: Kematian Lettu Eko yang Aneh, Surat Keluarga Panglima TNI ke Jokowi Minta Autopsi dan Penyidikan

“Keseharian almarhum masih berbaur dengan seluruh anggota dan masih saling sapa, termasuk warga sekitar dan pihak rumah sakit masih berkomunikasi. Adapun tanda-tanda almarhum ingin mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, tidak ada satupun dari kami. yang ada (di sana) tahu dan tidak ada tanda-tandanya,” kata Alex.

Penelusuran yang dilakukan TNI Angkatan Laut mengungkapkan, Eko selama ini mencari cara untuk mengakhiri hidupnya melalui internet di telepon genggamnya.

TNI Angkatan Laut juga menemukan rekaman di ponsel Eko yang menunjukkan Eko sedang frustasi.

“Jadi kami benar-benar putus asa, kami ingin mati,” kata Duncormar.

Andy juga mengabarkan, Eko meninggal di area operasi karena bunuh diri. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27 April 2024).

Investigasi Korps Marinir TNI Angkatan Laut menemukan Eko tewas setelah ditembak dari kepala bagian kanan hingga kepala bagian kiri atas.

Baca Juga: Kematian Aneh Letjen Marinir Eko Saat Bertugas di Papua…

Sebelumnya, pihak keluarga Eko sempat curiga dengan meninggalnya Eko karena terdapat luka lebam dan luka bakar rokok di tubuh Eko.

“Kami diberitahu Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa sangat aneh karena TNI AL mengambil kesimpulan dengan sangat cepat tanpa autopsi atau pemeriksaan yudisial,” kata kakak Eko, Dedi Pranayaya (39) di Medan, Sumut, Rabu (15/5/2024), dikutip Kompas. pengenal.

Eko pun kembali ke unit aslinya. Namun pada 27 April 2024, pihak keluarga mendapat kabar kurang menyenangkan bahwa Eko bunuh diri.

Selanjutnya pihak keluarga menerima jenazah Eko di Medan pada 29 April 2024. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top