Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

LEBANON khawatir Israel meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah, kelompok militan Syiah yang berbasis di Lebanon. Menteri Luar Negeri Lebanon Abdullah Bou Habib mengumumkan konflik antara Hizbullah dan Israel meningkat di perbatasan kedua negara.

Dalam wawancara dengan BBC yang dipublikasikan pada Senin (13/5/2024), Abdullah Bou Habib mengatakan kecil kemungkinan pasukan Israel akan menyeberang ke Lebanon, namun serangan udara yang lebih kuat mungkin terjadi.

Israel dan Hizbullah hampir setiap hari melancarkan serangan dan serangan balik sejak 8 Oktober 2023, ketika Hizbullah menembakkan roket ke Israel untuk membela warga Palestina di Gaza, sehari setelah serangan mematikan Hamas terhadap Israel.

Baca juga: Israel menyerang Lebanon, Hizbullah menembakkan puluhan roket sebagai balasannya

Selama kekerasan di wilayah perbatasan, warga sipil, tentara Israel dan anggota pasukan Hizbullah tewas dan puluhan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi besar lainnya antara Hizbullah dan Israel. Kedua belah pihak terlibat dalam perang yang menghancurkan selama sebulan pada tahun 2006.

“Sebagai pemerintah, kami prihatin,” kata Bou Habib dalam sebuah wawancara di Beirut.

“Jika ada ketegangan, itu akan terjadi dari langit… Saya tidak berpikir Israel akan melancarkan serangan darat… Apa pun yang ingin mereka capai di lapangan, mereka dapat mencapainya dari langit, dan mereka akan menang dalam konflik.” surga.”

Sekitar 60.000 orang masih dievakuasi di Israel utara, dan Israel telah memperkuat posisi militernya di dekat perbatasan. Negara ini telah berulang kali mengancam akan memperluas serangan terhadap Hizbullah jika diplomasi tidak menyelesaikan situasi tersebut.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan akan adanya “musim panas yang terik” di perbatasan. Beberapa hari yang lalu, dia mengatakan bahwa perang akan berarti “bencana alam” bagi Hizbullah dan Lebanon.

Namun, tidak jelas apa dampak dari tindakan tegas Israel, dan Pasukan Pertahanan Israel, sambil melanjutkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza, mungkin berperang di dua front pada saat yang bersamaan.

Konflik yang lebih luas juga akan berdampak negatif terhadap Israel. Hizbullah, yang didukung oleh Iran dan telah lama dipandang oleh Israel sebagai musuh yang lebih serius daripada Hamas, memiliki persenjataan yang mencakup rudal berpemandu presisi yang mampu menyerang lebih jauh ke wilayah Israel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top