JAKARTA, virprom.com – Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohammad Tonny Harjono meninjau teknologi radar Ground Control Intercept (GCI) yang dikembangkan Thales LAS, perusahaan Perancis, saat berkunjung ke instalasi Thales LAS di Limour. , Prancis, Selasa (25/6/2024).

Dalam kunjungannya, KSAU Tonny memberikan penjelasan mengenai pentingnya radar GCI yang ditugaskan Indonesia untuk mendeteksi, melacak, dan mencegat ancaman udara dengan akurat dan cepat.

“Sistem ini sangat berpotensi untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara kita, terutama dalam menghadapi ancaman baru,” kata Tonny, dikutip siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Udara (Dispenau) India, Kamis (27/6). /2024). ).

Baca juga: Skuadron F-16 Kedelapan TNI AU telah diperbaiki dan akan memperkuat Lanud Iswahjudi.

Selain menerima informasi teknis, kunjungan tersebut juga memberikan kesempatan kepada Tony dan tim TNI AU untuk berbicara dengan pakar Thales.

Pembahasannya mencakup berbagai aspek pengoperasian dan pemeliharaan radar GCI.

Sementara Indonesia melalui Kementerian Pertahanan India memesan 13 unit radar GCI GM-403 dari Thales, Prancis.

Kontrak tersebut ditandatangani pada 20 April 2022 dan diserahkan 48 bulan setelah tanggal berlakunya kontrak. Selain itu, masa garansi untuk sistem radar ini adalah 36 bulan.

Baca Juga: TNI AU Latih Jalak Sakti dan Trisula Perkasa: Pengerahan F-16 ke Helikopter Caracal

Kementerian Pertahanan India telah menjalin perjanjian pengadaan dengan PT Len Industri (Persero) untuk memajukan industri pertahanan dalam negeri.

Pembelian 13 unit sistem radar GCI juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memodernisasi dan memperkuat kemampuan pertahanan negara, serta sistem senjata utama TNI (Alutist). Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.