Laporan BPK 2021, Ada Masalah Data 247.000 Peserta Tapera Belum Mutakhir

JAKARTA, virprom.com – Biro Urusan Umum (BPK) menyebut informasi dari 247.256 rekanan Badan Keamanan Umum (BP Tapera) senilai Rp 754.595.564.459 tidak mutakhir.

Hal tersebut merupakan salah satu kesimpulan dalam Laporan Penelitian Nomor 202/LHP/XVI/l2/2021 yang diterbitkan pada 30 Desember 2021.

Informasi peserta BP Tapera total 247.256 orang termasuk Rp 754.595.564.459 yang tidak rutin, tulis laporan yang diunduh dari situs resmi BPK.

Permasalahan data itu diketahui setelah tim BPK melakukan pengecekan rincian kepesertaan. Mereka menemukan informasi peserta Tapera memiliki data yang buruk dan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak lengkap.

Masalah data 176.743 orang

Sekadar informasi, BP Tapera merupakan perubahan dari lembaga yang dibentuk berdasarkan undang-undang baru, Departemen Keamanan Masyarakat (Bapertarum PNS), pada tahun 2016.

Baca juga: BP Tapera tolak laporan BPK soal tak kembalikan dana pemegang saham Rp 567,5 miliar

Dalam prosesnya, BP Tapera mencocokkan informasi kepegawaian Bapertarum yang diterima Tim Likuidasi dengan informasi Sistem Administrasi Kepegawaian (SAPK) Badan Negara pada Negara (BKN).

Ketika jumlah peserta pertama yang sama diperhitungkan, diperoleh data negatif dengan riwayat abnormal.

Hal ini membuat penilaian awal pengacara tidak dapat diselesaikan karena dokumen tidak memenuhi kriteria pembayaran sesuai tingkatan kelas.

Hasil analisis menunjukkan dari 4.016.292 peserta BP Tapera, data 176.743 peserta tergolong tidak normal.

“4,40 persen dikategorikan data anomali,” tulis laporan itu.

Informasi mengenai dokumen ilegal tersebut antara lain petugas yang tidak memiliki latar belakang atau latar belakang ganda, tanggal masuk kerja (TMT) non-klasifikasi atau klasifikasi ganda, tidak ada riwayat polisi anak di kelas, dan lain sebagainya.

Baca juga: Laporan BPK 2021: Tapera Tak Bisa Kembalikan Ribuan Peserta dengan Dana Senilai Rp 567 Miliar

BP Tapera kemudian melakukan pembersihan atau clearing data negatif tersebut dengan berbagai cara.

Tim aktuaria kemudian menetapkan akibat pembersihan data yang bermasalah buruk, maka saldo sementara 176.743 peserta bernilai Rp.

BP Tapera kemudian meminta pemberi kerja memastikan kebenaran datanya, yaitu 542 pemerintah daerah dan 81 dinas/kantor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top