JAKARTA, virprom.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mattalitti, Presiden terpilih Prabowo Subianto, mengatakan pemilihan presiden akan dikembalikan ke Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan bukan kepada rakyat.
Menurut La Nyalla, Prabowo ingin mengembalikan UUD 1945 ke naskah aslinya yang mengatur presiden dipilih oleh MPR.
“Iya harusnya bisa. Pak Prabowo juga mau, Pak Prabowo mau. Visi misi Pak Prabowo adalah mengembalikan UUD 1945 sesuai naskah aslinya,” ujarnya. Di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Senin (24/6/2024).
La Nyalla mengatakan amandemen UUD 1945 harus dilakukan sebelum revisi 2029.
Baca juga: Ketua DPD La Nyalla Dukung Presiden Terpilih MPR: Terlalu Mudah Membeli Rakyat
Menurut dia, keputusan mengembalikan pemilihan presiden ke MPR bisa saja diambil pada pemerintahan Prabowo Subianto berikutnya.
“Kita ada naskah akademisnya. Silakan sidang khusus, lalu ada anggota MPR dan anggota DPD,” kata La Nyalla.
Langkah selanjutnya adalah menuntut sidang khusus pasca pelantikan Presiden terpilih Pak Prabowo Subianto.
Lalu Amien Rais La Nyall menjawab. Menurutnya, Prabowo pasti akan mengembalikan pemilu presiden ke MPR.
“Pak Prabowo itu orang pintar. Dia kutu buku. Jangan bandingkan dia, Insya Allah. Gurunya Prabowo ada di sini,” kata Amien yang disambut tawa anggota DPD.
Baca juga: La Nyalla Desak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Teks Asli
Amiens juga ingin pemilihan presiden dikembalikan ke MPR untuk melonggarkan kebijakan moneter.
Menurut Amien, masyarakat Indonesia yang dipimpin oleh orang-orang yang tidak terpelajar, dengan mudah bisa dibeli dengan uang.
Sekaligus, ia meyakini ratusan anggota MPR akan lebih mudah menguasai ratusan juta rakyat.
“Lebih mudah mengendalikan beberapa ratus anggota MPR. Apalagi Zaya pernah punya alat penargetan di dalam negeri, jadi semua aksinya akan terbongkar,” kata Amien.
La Nyalla sebelumnya mengklaim seluruh parpol sepakat mengembalikan UUD 1945 ke teks aslinya.
Baca juga: La Nyalla Klaim Semua Parpol Sepakat Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli
La Nyalla mengatakan partainya sedang menjalin komunikasi dengan pimpinan semua partai politik, termasuk PDI Perjuangan, untuk mengembalikan UUD 1945 sebelum reformasi.
“Iya pasti (komunikasi dengan PDI-P). Semuanya beres karena semua pihak bersatu, kata La Nyalla saat ditemui di Senayan, Jakarta, Minggu (23/6/2024).
La Nyalla mengatakan, pengembalian ke teks asli UUD 1945 saat ini sedang dibahas internal partai politik. Dengarkan berita dan pembaruan terkini kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.