Kunjungi Permukiman Nelayan Malawei, Wapres Pastikan Pembangunan Rumah Berlanjut

JAKARTA, virprom.com – Wakil Presiden (Wapres) Indonesia Ma’ruf Amin pada Kamis (6 Juni 2024) meninjau Malawi Fishing Settlement di Sorong, sebuah pembangunan di barat daya Papua bagian dari rangkaian kunjungan kerja.

Diketahui bahwa Malawi memiliki populasi jalanan sebanyak 13.840 orang, dengan kepadatan penduduk yang relatif tinggi.

Sebagian besar penduduk yang tinggal di rumah kayu mewah di sepanjang pantai merupakan Suku Aborigin Papua (OAP) yang berprofesi sebagai nelayan sehingga memiliki pendapatan rendah.

Presiden Joko Widodo mengunjungi pemukiman tersebut pada tahun 2014 dan 2019. Saat itu, Presiden berjanji akan menyediakan 350 pondok bagi komunitas nelayan Malawi.

BACA JUGA: Wapres: Pemerintah berkomitmen dorong pembangunan SAR Papua

Namun hingga tahun 2021, yang diketahui hanya 40 rumah dan kondisi rumah tersebut rusak.

Mengetahui jumlah rumah yang sedang dibangun jauh dari target yang dijanjikan, Wapres memastikan pembangunan ratusan rumah di permukiman tersebut akan terus berlanjut hingga tahun depan.

Oleh karena itu, angka 310 ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkat. PUPR rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2025, kata Wapres.

“Kami berharap pemerintahan baru akan terus memerintah di masa depan.”

Selain itu, Wapres juga mengetahui dari masyarakat setempat bahwa rumah yang mereka tinggali merupakan rumah tipe 36 tanpa dapur.

Oleh karena itu, masyarakat berharap pemerintah juga dapat memenuhi kebutuhannya dengan mengubah usulan tipe rumah dari 36 menjadi 45 unit.

“Jadi sekarang usulannya dinaikkan menjadi Kategori 45, dan dilihat dari rencana yang disiapkan Direktur Perumahan, itulah yang akan dibangun, dan kategori berikutnya adalah Kategori 45. Ini bagian dari komitmen pemerintah, jelas Wakil Presiden.

Dia juga mengatakan proyek perumahan berikutnya akan berada dalam kondisi yang lebih sehat. Itu sebabnya pekerjaan nelayan di masa depan kemungkinan besar akan lebih produktif.

“Kedepannya mereka akan lebih sehat. Kita ingin mereka lebih semangat melaut, sehingga lebih produktif. “

Kekhawatiran lain dari perwakilan tersebut adalah sanitasi, karena ia menemukan sampah di kawasan pemukiman.

Baca juga: Wapres Minta Penegakan Hukum di Papua Tak Lakukan Pelanggaran HAM

Namun berdasarkan informasi Wali Kota Sorong Septinus Lobat, sampah yang dihasilkan masyarakat akan dikumpulkan secara rutin untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top