Kunci Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

JAKARTA, virprom.com. Pasar kendaraan listrik diprediksi akan terus tumbuh. Penjualan kendaraan listrik diperkirakan akan mencapai 30.000 unit pada tahun 2024, hampir dua kali lipat dari tahun 2023.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sebanyak 11.940 kendaraan listrik terjual pada paruh pertama tahun 2024. Naik 104,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yakni 5.849 unit.

Baca juga: Catatan: 12 Toko Samsat di Mall Jakarta Terima Pajak Mobil

Namun meski memenuhi target tahun ini, penjualan kendaraan listrik baru masih jauh dari target pemerintah sebesar 50.000 unit pada akhir tahun depan. 

Kolumnis otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB) Agus Purvadi mengatakan, harapan penjualan kendaraan listrik kini datang dari China yang mulai berekspansi dengan memperkenalkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk multi-tujuan vehicle (MPV).

“Kuncinya produk yang diraih, sekarang sudah mulai masuk ke segmen menengah, tapi kita tahu perekonomian sedang kurang baik. “Calon pembeli kelas menengah benar-benar mendapat tekanan,” kata Agus kepada virprom.com, Rabu (8/8/2024).

Namun, Agus mengatakan selain lemahnya daya beli masyarakat kelas menengah, ada hal yang masih menghambat masyarakat untuk membeli kendaraan listrik, yaitu harga jual kembali.

Baca juga: Baterai LFP Akan Diproduksi di Pulau Ree Dee, Kata Luhu, Produsen Mobil Listrik Pilihan

Menurut Agus, konsumen sangat memikirkan nilai jual kembali, terutama bagi mereka yang ingin membeli mobil listrik sebagai kendaraan pertamanya. Berbeda dengan orang yang sudah memiliki mobil dan ingin membeli mobil listrik.

Makanya dia akan semakin berpikir sebaiknya saya beli mobil listrik yang sekarang lebih murah, tapi nanti saya tidak mengerti apakah saya membutuhkannya dalam keadaan darurat, harga jualnya bagus atau tidak, ujarnya. .

Baca juga: PO Juragan 99 Buka Rute Malang-Yokjakarta

“Itu akan menjadi masalah karena mereka tentu ingin aman,” kata Agus.

Honda Prospect Motor (HPM) sebelumnya sempat menyuarakan kekhawatiran soal harga jual kembali. Sebuah dealer mobil Honda di Indonesia melakukan survei dan menemukan tiga hal yang membuat masyarakat ragu membeli mobil listrik.

Inilah tiga alasannya: pertama karena infrastruktur, kedua karena rendahnya nilai jual kembali, dan ketiga karena teknologi terkini. Konsumen menunggu karena mereka yakin teknologi akan lebih baik di masa depan. Dengarkan berita dan berita terkini kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top