JAKARTA, virprom.com – Biro Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga mantan Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono menerima uang secara tidak langsung melalui pencucian uang.
Juru Bicara Bareskrim Polri Ali Fikri mengatakan tim penyidik telah membenarkan adanya dugaan penerimaan uang dari pihak swasta bernama Aju Chandra.
Dugaan pernyataan TPPU Andhi Pramono dicari.
Ali dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (15/05/2024) mengatakan, “Para saksi telah maju dan menguatkan antara lain dugaan pencucian uang yang diterima terdakwa money changer AP (Andhi Pramono).
Baca Juga: Mantan Direktur Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono divonis 10 tahun 3 bulan penjara
Aju KPK diperiksa di Gedung Putih pada Selasa (14/05/2024). Di hari yang sama, pihak swasta bernama Erlangga Mantik diperiksa penyidik.
Penyidik membenarkan dugaan penyembunyian aset yang dilakukan Andhi di Erlangga.
“Saksi sudah maju dan membenarkan antara lain bahwa terdakwa adalah AP yang diam-diam dan dia adalah pemilik properti yang dirahasiakan,” kata Ali.
Baca juga: KPK Sita Tanah Andhi Pramono di Banyuasin, Sumsel
Semula di hari yang sama, penyidik masih mencari PT Berkah Langgeng Abadi, Juli Hira, pihak swasta. Namun, dia tidak menjawab panggilan penyidik.
“Jangan sekarang dan jadwalkan ulang,” kata Ali.
Dalam hal ini, Andhi Pramono memperoleh total Rp 58.974.116.189.
Andhi Pramono menerima uang dari berbagai organisasi yang terkait dengan urusan kepabeanan saat bekerja sebagai petugas bea cukai.
Andhi Pramono mendapat bunga sebesar Rp.
Baca Juga: KPK Sebut Sudah Sita Aset Andhi Pramono Senilai Rp76 Miliar
Selain rupee, Andhi Pramono menerima uang tunai sebesar $264.500 atau €3.800.871.000,00.
Selain itu, mantan Petugas Bea Cukai juga menerima sekitar 409.000 dolar Singapura atau setara Rp. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang ingin Anda akses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.