KPK Diminta Buktikan Tak Berada di Bawah Kontrol Istana dengan Panggil Kaesang

JAKARTA, virprom.com – Call center Indonesia (IM) 57+ meminta Badan Reserse Kriminal (KPK) membuktikan bahwa mereka tidak berada di bawah kendali Istana Negara atau dalam pemeriksaan Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo. . 

Kaesang yang juga merupakan adik dari Wali Kota Semarang Gibran Rakabuming Raka kini tengah diperiksa karena diduga mengakuisisi jet pribadi Gulfstream G650ER.

Jet pribadi tersebut diyakini milik miliarder asal Singapura yang memiliki beberapa perusahaan di Indonesia.

Buktikan KPK tidak berada dalam kendali ‘remote’ Istana, kata Presiden Institut IM 57+ M Praswad Nugraha saat diwawancara virprom.com, Kamis (29/8/2024).

Baca juga: Menurut Dewan, Kaesang Dinilai Lebih Baik Temui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk Klarifikasi Soal Jet Pribadi

Organisasi IM 57+ merupakan kumpulan mantan pejabat KPK yang diberhentikan pada masa kepemimpinan Presiden KPK yang kini berstatus tersangka, Firli Bahuri.

Praswad mengatakan, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sebelumnya mengklaim pimpinan lembaga antirasuah itu telah memerintahkan Direktur Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk meminta penjelasan Kaesang soal bunga tersebut.

Menurut Praswad, penerapan deklarasi Alex merupakan salah satu cara untuk mengecek apakah Badan Reserse Kriminal (KPK) bisa menerapkan prinsip persamaan di depan hukum, meski berdampak pada anak presiden.

Seharusnya tidak ada seorang pun di negeri ini yang mempunyai hak di depan hukum, periksa Kaesang dan Erina Gudono sekarang, kata Praswad.

Menurut mantan peneliti itu, KPK harus membuktikan bahwa dalam menjalankan tugasnya bisa tetap independen meski berada di bawah kewenangan UU 19 Tahun 2019.

Baca juga: KPK Sebut Kaesang Berhak Laporkan Dugaan Minat Jet Pribadi

Undang-undang yang direformasi ini mengatakan KPK berada di bawah kepemimpinan dan sering dikritik karena tidak cukup kuat untuk memberantas korupsi.

“Dalam menjalankan tugasnya, dia (harus) tetap independen meski harus mengusut kasus yang melibatkan anak presiden,” kata Praswad.

Dia mendorong Badan Reserse Kriminal (KPK) mengusut hubungan bisnis para taipan Singapura di Indonesia dan bagaimana mereka membangun bisnisnya.

Tahapan seperti persetujuan Presiden dan Wali Kota Solo harus membuktikan tidak ada konflik kepentingan.

Jika ada bukti adanya konflik, wajar jika diasumsikan ada minat menyediakan penerbangan pribadi ke Amerika untuk kakak beradik Kaesang dan Erina Gudono, kata Praswad.

Baca Juga: Babak Baru Isu Jet Pribadi Kaesang, Perjanjian MoU Gibran dan PT Shopee

Sebelumnya, netizen ramai mencari informasi pesawat Gulfstream G650ER yang digunakan Kaesang dan istrinya Erina Gudono untuk bepergian ke Amerika Serikat.

Penggunaan pesawat tersebut diketahui melalui banyak cerita dari istrinya, Erina Gudono, dan terlacak oleh monitor penerbangan.

Warganet mempertanyakan apakah menggunakan pesawat itu biaya atau sewa.

 

Jika menyewa rumah, publik menanyakan sumber uang Kaesang untuk membayar biaya sewa pesawat carter yang berjumlah sekitar Rp 8,7 miliar.

Belakangan diumumkan bahwa jet pribadi tersebut telah bergabung dengan perusahaan game online, Garena, yang berada di bawah manajemen perusahaan Singapura, Sea Limited. Perusahaan ini juga mengelola bisnis Shopee. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih berita yang Anda suka untuk mengakses Saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top