Korea Utara Menghujani Korea Selatan dengan Sampah, Apa Artinya?

Korea Selatan dibombardir pekan lalu dengan puing-puing yang diterbangkan dari Korea Utara menggunakan ratusan balon besar. Mulai dari kotoran, puntung rokok, sisa pakaian, baterai bekas, dan popok berserakan di banyak tempat di delapan dari sembilan provinsi di Korea Selatan. Warga diperingatkan untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak menyentuh balon serta kantong plastik yang menempel di dalamnya karena mengandung “kotoran dan sampah kotor”.

Peristiwa hujan sampah itu dibenarkan adik pemimpin Korea Utara Kim Yo Jong pada Rabu (29/5/2024). Dia mengatakan sampah tersebut sengaja dikirimkan sebagai respons terhadap kampanye pamflet yang baru-baru ini dilakukan oleh aktivis Korea Selatan. Pada awal Mei, sebuah kelompok aktivis Korea Selatan mengklaim telah mengirimkan 20 balon yang membawa selebaran anti-Pyongyang dan USB berisi lagu-lagu pop Korea dan video musik ke wilayah Korea Utara.

Baca Juga: Niat Korut Kirim Balon Sampah ke Korsel Terungkap

Para ahli mengatakan kampanye balon Korea Utara baru-baru ini bertujuan untuk memecah belah Korea Selatan atas kebijakan keras pemerintah konservatif terhadap Korea Utara. Para ahli telah memperingatkan bahwa Korea Utara dapat melancarkan provokasi baru dalam beberapa bulan ke depan untuk ikut campur dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada bulan November. Kronologi kejadian

Sejak Selasa malam pekan lalu, sekitar 260 balon ditemukan hampir di setiap sudut Korea Selatan. Namun bahaya yang terlihat tidak tampak karena hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa limbah yang dibawa balon tersebut tidak mengandung zat berbahaya.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan akibat kejadian tersebut, berbeda dengan kejadian serupa di Korea Selatan pada tahun 2016. Saat itu, balon-balon asal Korea Utara tidak hanya membawa sampah, tapi juga compact disc dan selebaran propaganda yang merusak mobil. dan kekayaan. Pada tahun 2017, Korea Selatan kembali menemukan balon Korea Utara berisi selebaran. Pada acara minggu ini, tidak ada brosur yang ditemukan.

Balon yang membawa selebaran propaganda dan barang-barang lainnya sebenarnya adalah salah satu bentuk perang psikologis yang paling umum dilakukan kedua negara Korea selama Perang Dingin. Bentuk lain dari perang psikologis Korea termasuk penggunaan pengeras suara, papan reklame elektronik dan pemasangan tanda raksasa di garis depan, serta siaran radio propaganda.

Dalam beberapa tahun terakhir, keduanya sepakat untuk menghentikan tindakan tersebut. Namun aksi ini terkadang terlihat ketika ketegangan di antara keduanya semakin meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top