Kompolnas Minta Propam Usut Kematian RN di Tahanan Polres Polewali Mandar

Jakarta, virprom.com – Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengki Indarti memanggil Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk menyelidiki kematian RN berusia 23 tahun yang tewas dalam tahanan. Ditangkap dan didakwa. Pencurian biji kakao yang dilakukan Polsek Solosi Barat.

Poengki mengatakan kepada virprom.com pada 17/2024 (17/9/2024) “Kompolnas menyerukan penyelidikan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas keamanan di Rutan Propam.”

Baca Juga: Kompulanas Tuntut Otopsi Jenazah Pololuli RN yang Diduga Disiksa di Rutan Polsek Mandari

“Kami berharap penyelidikan sidik jari kematian RNA Kompulnas dilakukan secara profesional, didukung oleh ilmu forensik ilmiah, dan hasilnya tidak dapat disangkal,” imbuhnya.

Poengki mengatakan Polri sudah memiliki nomor Percap. Pada tanggal 8 Agustus 2009, Departemen Kepolisian Umum menerapkan asas dan standar hak asasi manusia dalam melaksanakan tugasnya, sehingga pimpinan dan seluruh anggota harus menghormati hak asasi manusia dalam menjalankan tugasnya.

Oleh karena itu, tanggung jawab moral dan etika harus dibebankan kepada orang yang bersalah. Tanggal kematian R.N

Kasus tersebut bermula dari penangkapan RN (23) dan dua anggota keluarganya pada Rabu (11/9/2024) di Kecamatan Tapango, Pololi Mandir, Solosi Barat.

Meski tidak ditemukan barang bukti lain di pakaian RN, namun RN ditangkap karena mencuri biji kakao karena dugaan bau kakao.

Baca Juga: Polisi Polio Mendhari Ditahan, Baju RN Bau Coklat, 20 Saksi Diperiksa.

Tiga hari setelah ditangkap, RN Pololi ditemukan dengan bekas luka di sekujur tubuhnya di tahanan Polsek Mandari.

Pihak berwenang yakin kematian tragis itu disebabkan oleh penganiayaan saat berada dalam tahanan.

Ibu RN, Nasri, yang dipenjara satu ruangan dengan anaknya, menyaksikan penyiksaan tersebut.

Ia melihat dengan mata kepala sendiri RN dipukuli dan diseret polisi tidak bisa berbuat apa-apa.

“Anak saya dipukuli, ditendang dan diseret oleh polisi. Saya melihat segalanya. “Setelah anak saya meninggal, tubuhnya penuh luka dan lebam,” kata Nasiriyah yang berduka. Dengarkan berita terkini dan berita pilihan kami di ponsel Anda. Untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com, pilih saluran berita favorit Anda: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top