Komisi VIII Desak Kemenag Cari Solusi Sempitnya Tenda Jemaah Haji

JAKARTA, virprom.com – Ketua Panitia VIII DPR Ashabul Kahfi mengatakan partainya tidak berwenang menambah jumlah tenda jamaah yang tidur di tempat sempit di Mina dan Arafa.

Ashabul berkata: Yang terpenting selama haji ruang jiwa tetap terbuka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Kendati demikian, Ashabul mendesak Kementerian Agama (Kemenag) segera mencari solusi terkait sedikitnya jumlah tenda yang disediakan jemaah asal Indonesia.

Baca Juga: Pansus Tenda Sempit Jemaah Haji: Bayarnya Tinggi, Harus Akomodasinya Memadai

“Komisi ke-8 Republik Rakyat Ukraina bersama Kementerian Agama selalu mengevaluasi cara-cara untuk meningkatkan kualitas layanan. Namun, kami tidak mampu menambah kekuatan tenda setiap jemaat. “Biarlah ruang tenda bagi saya sempit, tetapi ruang jiwa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan itu luas,” kata Ashabul. Dikonfirmasi virprom.com, Selasa (16/07/2024).

“Iya (atap sempit) masih menjadi masalah, perlu diatasi,” lanjutnya.

Ashabul menjelaskan, dirinya juga mendorong pemerintah Saudi untuk memperbaiki kondisi jamaah haji.

Misalnya dengan membangun menara atau tenda berlantai agar bisa menampung lebih banyak jamaah.

Baca juga: Respons Pembentukan Komisi Khusus Haji di Kementerian Agama: Kami Akan Pantau Kemajuan Prosesnya

“Solusi lainnya adalah resesi. Penginapannya berjamaah di dekat tenda di Mina. Mereka pergi ke Mina hanya setelah menetap di hotel. Setelah mereka pergi, mereka kembali ke hotel atau hostel. Wilayah Sisah dekat dengan Mina,” jelas Ashabul.

Di saat yang sama, Ashabul menyarankan pengurangan kuota haji di masing-masing negara demi memberikan akomodasi yang nyaman bagi jamaah.

Sebab, kondisi keras saat haji berdampak pada kepadatan penduduk dan jumlah jamaah di sana.

Meski begitu, khusus untuk Indonesia, Ashabul ingin jumlah jamaahnya terus meningkat.

Ke depan, Indonesia akan terus memperjuangkan tambahan kuota untuk memutus antrian panjang calon pengunjung, ujarnya.

“Saya pribadi yakin semua pihak akan berpikir jernih dan positif terhadap setiap situasi selama ibadah haji. Partisipasi spiritual dalam haji adalah undangan untuk menjadi tamu Allah. “Pemerintah hanyalah pihak yang membantu para tamu Tuhan untuk memenuhi panggilannya, dan itu hanya berlaku untuk orang-orang tertentu,” tambah Ashbul.

Baca juga: PPK Rehat, Kapan Rapat Pertama Komisi Khusus Haji Digelar?

Sebelumnya, CEO Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan, tenda sempit merupakan hal yang lumrah bagi jamaah haji Indonesia dari waktu ke waktu.

Khususnya tenda tempat jamaah bermalam di Kota Mina dan Arafa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top