Kominfo Lelang Tiga Frekuensi 5G Awal 2025

JAKARTA, virprom.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersiap merilis tiga radio yang akan digunakan untuk menghadirkan layanan 5G.

Tiga frekuensi 5G yang dijual sekaligus adalah 700 MHz, 2600 MHz (2,6 GHz), dan 26 GHz.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Informasi dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail saat acara “Digital Nation Summit” yang digelar di Gedung Sapta Pesona Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2024).

“Kami berharap frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz bisa dibeli bersama pada awal tahun 2025 atau kuartal I tahun 2025,” kata Ismail.

Baca juga: Adopsi 5G di Indonesia hanya 1 persen

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika seharusnya melelang spektrum 700 MHz dan 26 GHz pada Juni – Juli 2024. Namun, lelang tersebut akhirnya batal.

Ismail mengatakan Kominfo siap menjual frekuensi 700 MHz dan 26 GHz. Namun Kominfo menunda lelang karena mendapat surat dari operator komunikasi.

Isi suratnya menuntut spektrum itu dilelang bersamaan dengan frekuensi 2,6 GHz. Karena indikator keekonomiannya akan lebih baik dibandingkan pasar jual beli satu lawan satu, kata Ismail.

Ismail mengatakan pihaknya sedang mengkaji insentif yang akan diberikan kepada operator telekomunikasi yang memenangkan pasar.

“Bantuan ini dalam bentuk kebijakan, seperti iuran yang bisa dibayar misalnya. Bukan insentif yang menurunkan biaya akibat badai,” lanjut Ismail.

Nantinya, kata Ismail, operator seluler yang telah merebut pasar mainstream akan diminta mempercepat penerapan 5G di Tanah Air. Ada tiga frekuensi untuk Indonesia 5G

Pengenalan jaringan 5G di Tanah Air. Ketiga lapisan tersebut adalah pita atas pada 26 GHz, pita perantara pada 2,6 GHz, dan pita bawah pada 700 MHz – 800 MHz.

Baca juga: Lelang Frekuensi 700 MHz Ditahan

Pita 700 MHz umumnya lebih baik. Cakupannya bisa mencapai radius lebih dari 5 kilometer persegi. Namun, tenaganya rendah. Pada saat yang sama, 2,6 GHz lebih bertenaga, meskipun dengan jangkauan yang lebih kecil.

Jadi spektrum 26 GHz sangat kuat dan cepat, namun ruangnya semakin bertambah.

Frekuensi 2,6 GHz saat ini digunakan untuk siaran satelit seperti Indovision dan lainnya. Stasiun TV siaran tersebut memiliki izin spektrum 2,6 GHz hingga tahun 2024.

Setelah hak pakainya habis, spektrum ini akan digunakan untuk menyediakan 5G ke negara tersebut.

Saat itu frekuensi 700 MHz sebelumnya digunakan untuk transmisi televisi analog. Setelah semua TV dimatikan (sakelar analog/ASO), 700 MHz disiarkan di 112 MHz.

Dari bandwidth 112 MHz pada 700 MHz, hanya 90 MHz yang dialokasikan untuk empat operator seluler tersebut. Rata-rata, setiap pengontrol mendapat 22,5 MHz.

Saat ini 26 GHz memiliki alokasi bandwidth sebesar 2,7 GHz. Dengarkan berita terbaru dengan pilihan berita kami di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk bergabung dengan saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top