Komentari Raja, Mantan PM Malaysia Muhyiddin Dipanggil Polisi

KUALA LUMPUR, virprom.com – Mantan Presiden Malaysia Muhyiddin Yassin pada Selasa (20/8/2024) akan memberikan keterangan kepada polisi atas pernyataan terbarunya di Kelantan. 

Dia mengatakan bahwa pemerintah persatuan negara kini telah dibentuk. Kata-katanya membuat marah pemerintah kerajaan.

Beberapa laporan polisi telah diajukan terhadap Muhyiddin, termasuk laporan di Istana Pahang, karena diduga mengganggu peran raja Malaysia dalam membentuk pemerintahan pasca Pemilihan Umum ke-15 (GE15) pada November 2022. 

Baca juga: Mahathir menyatakan siap berdamai dengan Muhyiddin untuk menyelamatkan ras Melayu di Malaysia

Menurut CNA, penguasa Pahang Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billh Shah adalah raja pada saat itu dan mengundurkan diri awal tahun ini di bawah rezim reformasi khusus Malaysia. 

“Kami memintanya (Muhyiddin) memberikan pernyataannya pada 20 Agustus untuk memfasilitasi penyelidikan,” kata kepala polisi Malaysia Razarudin Husain seperti dikutip oleh kantor berita negara Bernama, seraya menambahkan bahwa 29 laporan telah diajukan terhadap mantan perdana menteri tersebut. 

Muhyiddin, yang saat ini menjabat sebagai ketua Parti Asli Bersatu Malaysia (Bersatu), adalah presiden kedelapan negara tersebut dan akan menjabat mulai Maret 2020 hingga Agustus 2021. 

Dalam video pidatonya yang dikatakan terjadi pada 15 Agustus di Felda Perasu sebelum pemilihan majelis negara bagian di Kelantan, Muhyiddin menolak pembentukan pemerintahan persatuan saat ini setelah GE15. Videonya menjadi viral. 

“Saya mendapat (dukungan) 115 anggota parlemen. Jika kita mengikuti konstitusi, saya punya lebih dari cukup untuk menjadi perdana menteri. Saya tidak ingin mengungkitnya, tapi ini adalah sejarah.”

“Tapi saya tidak tahu kenapa raja saat itu tidak mengundang saya datang ke istana untuk diambil sumpahnya. Siapa rajanya saat itu? Pahang,” kata Muhyiddin merujuk pada Sultan Abdullah dari Pahang. 

Awalnya, Muhyiddin menyebut pernyataan yang ia posting di laman Facebook dan pidatonya kepada Nenggiri merupakan pernyataan faktual yang tidak bermaksud mempermalukan pejabat kerajaan atau menghasut masyarakat.

Baca Juga: Akankah Oposisi Malaysia Memainkan Kartu Penghinaan Muhyiddin?

“Saya yakin pernyataan saya tidak melanggar hukum apa pun di negara ini, saya akan memberikan dukungan penuh kepada polisi untuk menjelaskan kebenaran pernyataan saya,” ujarnya. 

Sementara itu, Presiden Mahkota Pahang Tengku Hassanal Ibrahim Alam Shah mengatakan pernyataan pertama Muhyiddin antara lain menghina, merusak, dan berbahaya. 

“Pernyataan ini nampaknya terlalu dini, menunjukkan kegagalan menerima kenyataan bahwa dia belum terpilih sebagai Perdana Menteri,” ujarnya dan menambahkan bahwa pernyataan tersebut telah memicu ketidakpercayaan terhadap kerajaan Melayu.

Baca juga: Najib Razak Kecam Muhyiddin yang Diduga Korupsi: Saya Bisa Tidur Diserang.

Tengku Hassanal juga mendesak polisi menindak Muhyiddin yang juga ketua oposisi Perikatan Nasional (PN).  Dengarkan Injil dan pilihan pesan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran perpesanan favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan aplikasi WhatsApp sudah terinstal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top