Komentar Pelatih Asing terhadap VAR dan Wasit Asing di Liga 1 2024

virprom.com – PSSI dan PT Liga Indonesia Baru terus berbenah untuk menciptakan kompetisi yang lebih baik.

Pada Liga 1 2024-2025 terdapat tambahan permainan, penggunaan Video Assistant Referee (VAR) di setiap pertandingan, dan pemain asing di beberapa pertandingan.

Setelah pekan pertama berlalu dengan sembilan pertandingan, kehadiran beberapa perlengkapan olahraga tersebut pun menuai komentar, kritik dan pujian dari para pelatih.

Baca juga: Klasemen Ligue 1 2024-2025: Persib Pertama, PSM dan Persija Top 3

Pelatih Persebaya, Paul Munster mengeluhkan keputusan VAR yang memakan waktu lama saat laga Persebaya melawan PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, Minggu (8/11/2024).

Laga yang dipimpin Steven Yubel Poli itu diperiksa VAR akibat handball Hokky Cara di area penalti PSS pada menit ke-63.

Hal ini menimbulkan protes dari tim berjuluk Bajul Ijo karena menunggu cukup lama untuk mengambil keputusan akhir.

“Kami sudah menunggu lama sekali. Jadi kami harus menunggu pemain kelelahan di lapangan, baru mencetak gol,” ujar pelatih asal Irlandia Utara itu.

“Mereka harus berada dalam kondisi terbaik secara fisik untuk dapat melakukan itu. Terkadang itu sulit. “Jadi kita perlu cepat mengambil keputusan untuk hakim,” imbuhnya.

Menurutnya, pengambilan keputusan jangka panjang berdampak besar pada permainan.

Ritme permainan terpengaruh dan fokus pemain pun menurun. Pemain dipaksa untuk memulai dari awal untuk kembali ke permainan favoritnya.

Belum lagi jeda ini juga mencakup perpanjangan waktu. Sang pemain memberi waktu tambahan 15 menit.

“Waktu tambahan 15 menit terlalu lama. Saya pikir akan lebih baik jika dilakukan lebih cepat, terutama karena mereka membutuhkan waktu lama untuk memutuskan handball,” kata Paul Munster.

Baca juga: Hasil Semen Padang Vs Kalimantan, Pesut Etam Unggul di Hadapan Asing

Sehingga, situasi ini menimbulkan rasa frustasi, baik di kalangan pemain di lapangan maupun di kalangan pelatih dan staf di bangku cadangan.

Namun yang tak kalah penting adalah dampaknya terhadap kenyamanan para suporter menyaksikan pertandingan tersebut.

“Suporter juga merasa frustasi, hal ini juga menimbulkan rasa malu bagi penonton dalam jangka panjang. “Kita tidak butuh waktu lama, paling lama 2-3 menit, entah kenapa lama sekali,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top