Kisah Pelatih Sepak Bola di Pengujung Kompetisi

Dari Jurgen Klopp, Erik ten Haag dan Xavi Hernandez hingga Massimiliano Allegri dan Stefano Pioli. Pep Guardiola tak melupakan pengakuannya. Oh, ada Bernardo Tavares dan Mauricio Souza dari kompetisi domestik.

Cerita mengenai pelatih sepak bola kerap muncul dalam pemberitaan, terutama di penghujung pertandingan. Meski kehebohan terkadang muncul di tengah musim ketika performa tim tidak sesuai ekspektasi manajemen dan ekspektasi fans.

Masuknya Pep Guardiola usai final Piala FA 2024 bisa sangat berarti bagi harapan juara Manchester City. Pep mengaku menggunakan taktik yang salah saat melawan Manchester United di Wembley.

Apakah mereka salah? Ya, bahkan pelatih seperti Pep pun akan melakukan kesalahan dalam permainan, atau memilih cara untuk mendapatkan gol.

Bedanya, tidak semua pelatih menyalahkan dirinya sendiri jika gagal dalam permainan. Tekanan dari pemilik, manajer klub, dan suporter menjadi terlalu berat sehingga Anda tidak bisa mengambil risiko.

Sebagai penggemar sepak bola, kita sering tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam tim untuk membuat penilaian berdasarkan hasil pertandingan.

Suporter terkadang kecewa karena berharap bisa memasukkan pemain favorit atau favoritnya sejak menit pertama pertandingan. Namun, tim latihan lebih memahami kondisi atlet saat latihan dan sebelum bertanding.

Atau yang berhubungan dengan olahraga. Tergantung pada sifat dan kekuatan lawan, pemain mungkin tidak setuju dengan pendekatan pelatih.

Lantas, apakah game plan ini menjamin kesuksesan di lapangan? tidak terlalu.

Hal seperti inilah yang menyebabkan para dokter menggunakan guillotine dan pisau bedah pada masa Revolusi Perancis.

Api adalah api

Ada kata-kata yang menggambarkan risiko bekerja sebagai pelatih sepak bola. Kantor guru selalu dekat dengan kambing hitam, atau orang yang menimbulkan frustasi.

Musim kompetisi tercapai ketika pelatih bekerja sama dengan manajer klub yang menghormati dan mendukung rencana tim untuk memperkuat dan memiliki semangat kesabaran. Anda dapat menyelesaikan masa kontrak dan mendapatkan kesempatan untuk memperpanjang waktu kerja.

Hengkangnya Jurgen Klopp dari Liverpool setelah hampir 9 tahun bertugas (Oktober 2015-Mei 2024) menjadi bukti kurang kuatnya kerja sama antara sang pelatih dengan seluruh bagian klub, termasuk suporter The Reds di seluruh dunia.

Kini kita tinggal menunggu kisah cinta Pep dan Manchester City berakhir. Akankah ini mengarah pada kunjungan Sir Alex Ferguson di Manchester United atau Arsene Wenger di Arsenal?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top