Kisah Ombang-ambing Emosi Jelang Medali Emas Veddriq Leonardo

virprom.com – Presiden Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid angkat bicara tentang “perubahan dan pembalikan emosi” yang dirasakan tim panjat tebing Indonesia di Olimpiade Paris 2024 jelang babak final putra di mana Veddriq Leonardo akhirnya meraih emas bersejarah pada Kamis (8/10). 08-08-2024).

Pendaki Indonesia Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas dengan sederet penampilan impresif di babak kualifikasi dan penyisihan Olimpiade Paris 2024.

Puncaknya terjadi pada duel melawan pemanjat kecepatan peringkat dua dunia Wu Peng (China) di laga final.

Veddriq tampil luar biasa saat tekanan terus berlanjut, mencatatkan waktu terbaik pribadi 4,75 detik sementara Wu membukukan waktu 4,77 detik.

Baca Juga: Besaran Bonus Medali Emas untuk Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah

Sejarah tercipta dengan prestasi Veddriq menjadi juara speed climbing pertama sejak pertama kali berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Bagi Yenny Wahid, awal pertandingan Veddriq terasa emosional, apalagi wakil putri Desak Made, Rita Kusuma Dewi, dan Rajjiah Sallsabillah belum juga mengantarkan medali sehari sebelumnya.

“Kami terpaut karena sehari sebelumnya atlet putri kami kurang beruntung tidak mendapatkan medali,” kata Yenny melalui sambungan Zoom dari Paris dalam program Ngobrol Newsroom virprom.com, Jumat (08-08-2024) sore WIB.

“Tim masih dalam suasana emosi, kesedihan. Mereka kalah bukan karena mereka tidak mampu secara fisik atau teknis, tetapi karena tangan mereka.”

“Desak dan Sallsabillah adalah atlet terbaik dunia, apalagi Desak punya rekor waktu masuk tiga besar dunia. Tapi saat itu dia kurang beruntung.”

Baca juga: Veddriq Leonardo Naik ke Puncak Olimpiade Diiringi Doa Ibunya

Yenny pun memuji Veddriq yang mampu melawan emosi yang datang padanya di tim pendakian gunung dan mencatatkan waktu terbaik dalam karirnya.

“Kami masih sangat sedih. Dalam kondisi seperti ini, harapan kami tertuju pada Veddriq,” tambahnya.

“Yang sangat saya syukuri adalah Veddriq bisa mengendalikan emosinya dengan baik.”

“Dia sangat stabil, fokus, tenang dan pada akhirnya dia bisa meraih medali emas.”

Veddriq Leonardo akhirnya memenangi laga final dengan keunggulan tipis 0,02 detik atas Wu Peng.

Sebagai perbandingan, kedipan mata setiap orang berkisar antara 0,1 hingga 0,4 detik.

  Dengarkan berita terkini dan rangkaian berita kami langsung ke ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp virprom.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top